Powered By Blogger

Sabtu, 14 Desember 2013

Tarian Hujan

Angin di awal Desember adalah simfoni suara musik Beethoven yang mengalunkan nada Moonlight Sonata. Di suatu tempat yang tinggi di atas sana, hujan turun membasahi rimbunan pohon hijau yang bergerak tertiup angin, berderik, menepuk dan bersenandung seperti ratusan alat musik orkestra.


Dan hujan yang terbentuk di atas samudera nusantara yang biru, menari-nari turun menembus jarak yang membentang dan meresap ke dalam hati-hati manusia yang rapuh.

Aku menjemput fajar dengan siluet oranye dan garis-garis tegas awan yang membelah langit yang nampak muram. Lagi, hari ini mungkin takkan kutemukan hangatnya udara dimusim panas, namun pelangi yang muncul setelah kilasan hujan mampu mengobati rinduku pada sang surya. Dalam gemuruh hujan yang lebat, dalam sedu sedan seluruh manusia, pada mukanya musim hujan, aku menafaskan abu-abu perak dari mimpi-mimpiku. Hujan, bisakah aku menjalani hariku ini dengan baik? setelah tiga hari kemunculanmu, setiap pagi aku mengintip, dan berbisik kecil pada hati, apakah kau masih melihat surya bergumul dengan awan hari ini ? sayangnya, jawaban kecut kembali kudengar. Kami kembali dipisah oleh impian lembut bercampur manis - hujan-.


 Aku yang hendak melangkah kembali mengurungkan niatku. Bercerita kecil kepada sepi, mungkin hari ini aku akan tetap di sini, tidak kemanapun dan tidak mencari siapapun ; tidak kawan, tidak lawan, tidak diri sendiri. Wahai teman sepiku yang akrab, kita berjalan bagai suatu pasangan yang tersesat dalam buaian hujan hingga kilat dan guntur pun saling menyahut mengakrabkan kegila-gilaan. Dengan kondisi yang menyedihkan, aku berjalan gontai ke kamar hingga tergeletak manja di atas ubin licin nan dingin yang membiaskan hujan yang terus menerus menari di mata dan pikiranku. Pagi panjang itu berakhir dengan satu siluet senja yang perlahan bangkit di antara pepohonan sementara di udara, bau tanah basah masih menyerbak dan berkembang ; satu- satunya sisi yang kusukai dari hujan, adalah tatkala ia membasahi bumi hingga menyeruakkan bau tanah basah membawa kenangan dan ketenangan pribadi di jiwa.


 Hujan....

Ini baru tiga hari berlalu sejak kau menari- nari dalam hariku, tetapi aku bahkan sudah jengah dengan keberadaanmu. Tak seperti orang lain yang sangat mengagumi dengan alasan yang tak logis bagi pikiranku ; kau membawa angin yang akan menerbangkan rasa sakit dan menghapus air mata yang mengalir bersama guyuranmu yang nampak murni dan tulus. Tapi aku membencimu ! Aku membenci hujan ! Aku membenci kelabu yang seolah- olah menyampaikan pesan tersirat kedatanganmu. Hari tenteram, kelabu datang , udara panas-panas-dingin dan kaupun datang. Hujan turun menari- nari pelan dan bisu, dan selagi aku bisa meneguk tangis dan mengeluh dengan suara yang pilu, hujan dan angin yang bertiup di pepohonan, melulung dan mengeluh demikian aneh dengan bunyi hampa dan perih.

Hujan, berhentilah menari- nari di hariku, Aku Membencimu !





Selasa, 10 Desember 2013

11.12.13

Terbangun di tengah subuh itu tidaklah mudah
yeahh, bagi sebagian mereka yang belum membiasakannya

Tapi di sinilah aku
Terbangun di tengah subuh pada hari kelahiranku
Bingung,,
ini bukanlah tempatku.. setiap tahun , di waktu yang sama dan moment yang sama,
aku pasti terbangun di sana
ditempat kelahiranku
di ranjang yang telah menemani menjadi saksi bisu pertambahan usiaku..

tapi sekarang, aku tidak lagi terbangun di sana
tetapi di sini. di tempat sunyi nan sepi jauh dari hingar bingar keluarga yang senantiasa merecoki kehidupanku, dengan nasihat dan cinta,
kau tanya  jadi??

tentu,, hari ini mendung,, semendung hati yang terbangun di tengah subuh di hari kelahiranku
aku merindukan mereka,
yah,, orang-orang yang merecokiku dengan sejuta tanya dan tawa itu,
 mereka tidak di sini, di sampingku, memberi selamat, doa ataupun wejangan- wejangan yang mungkin sangat berpengaruh untuk mengiringi langkahku menjemput usiaku yang akan semakin bertambah. siapa yang tahu.

adakah ini akan hujan? tidak, hanya mendung. Hari ini, 11.12.13. hujan tak turun, meski matahari nampak malu-malu bersembunyi di balik rapuhnya awan yang bergerak anggun menutupi angkuhnya sinar yang memancar darinya, matahari tetap enggan menampakkan kegagahannya.

rinduku terbawa angin yang berhembus mengiringi awan yang masih kukuh dengan mendungnya.
aku merindukan mereka.
merindukan terbangun di bawah sinar matahari berlapis debu
merindukan tawa renyah yang keluar dari bibirnya dengan kulit yang mengkerut di sekitar matanya.
aku merindukan mereka, orang tuaku, keluargaku.

adakah mendung hari ini menangkup kegundahan hatiku dan menjawabnya?
entahlah
selamat ulang tahun...[11.12.13]

Senin, 09 Desember 2013

Jendela


Membisu di tengah sendu nan kelabu
Aku gundah
Gulana..

Jendela menawarkanku sepucuk bunga
Hahh, bunga? lucu

Jendela itu berlari,
Tiba-tiba tersandung dan terjatuh
Kemudian bangkit lagi
dan kembali berlari..

Apa itu? ia masih saja tersenyum simpul meski dengan luka yang menyayat pilu?
Huhh,, aku bahkan tak mengenalnya,

Ku hampiri ia, kutanyakan,,
Mengapa namamu Jendela?

Senin, 06 Mei 2013

Tugas Materi Pengantar Bisnis II : Menilai Kondisi Ekonomi

MENILAI KONDISI EKONOMI

I.    Dampak Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kinerja Bisnis

Pertumbuhan ekonomi mencerminkan perubahan dalam tingkat efektivitas secara umum. Kadangkala pertumbuhan ekonomi kuat, pada saat yang lain pertumbuhan ekonomi lemah.

Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat
Ketika pertumbuhan ekonomi AS lebih kuat dari yang biasanya, maka total tingkat pendapatan dari para pekerja AS relatif tinggi. Sehingga terdapat volume pengeluaran yang tinggi untuk barang dan jasa. Karena permintaan untuk barang dan jasa tinggi, maka perusahaan yag menjual barang dan jasa akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

Bagaimana Dampak ekonomi yang kuat menyebar antar perusahaan.
Dampak dari perekonomian yang lebih kuat dapat menyebar dengan cepat antar bisnis. Ketika pelanggan mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan mengalami permintaan yang lebih tinggi akan produk-produknya dan bahkan mulai mempekerjakan lebih banyak karyawan guna mengakomodasi peningkatan permintaan. Perusahaan juga mungkin perlu memperluas operasinya yang mengakibatkan peningkatan permintaan untuk perlengkapan, jasa konstruksi dan bahan baku.

Pertumbuhan Ekonomi yang Lemah
Sementara pertumbuhan ekonomi yang kuat meningkatkan pendapatan perusahaan, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan rendahnya permintaan akan barang dan jasa, sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan. Bahkan, perusahaan yang memproduksi barang atau jasa kebutuhan pokok dipengaruhi secara negatifoleh perekonomian yang lemah karena pelanggan cenderung mengurangi permintaan mereka.

Ketika pertumbuhan ekonomi adalah negatif untuk dua kartal berturut-turut , maka periode tersebut di sebut sebagai resesi. Karena resesi menimbulkan penurunan dalam penghasilan dan permintaan, maka resesi memiliki dampak negatif yang cukup signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Bagaimana dampak dari ekonomi yang lemah menyebar antar perusahaan. Dampak dari perekonomian yang lemah dapat menyebar dengan cepat ke seluruh bisnis. Ketika kondisi lemah, beberapa bisnis lebih terpengaruh dibanding dengan bisnis lainnya. Meskipun demikian, kebanyakan bisnis dipengaruhi secara negatif oleh kondisi ekonomi karena permintaan akan produk di hampir semua industri menurun.

Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Dua ukuran utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi total dari barang dan jasa dalam perekonomian serta jumlah total pengeluaran (pengeluaran agregat). Tingkat produksi total dan total pengeluaran agregat di Amerika Serikat sangat berkaitan erat , karena tingkat pengeluaran konsumen yang tinggi mencerminkan permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa. Tingkat produksi total bergantung pada total permintaan akan barang dan jasa.
Indikator alternatif dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Bisnis dapat mengindikasikan apakah kondisi ekonomi membaik. Empat jenis pengangguran adalah sebagai berikut :

-    Pengangguran Friksional. Disebut juga dengan tingkat pengangguran alamiah. Mencerminkan orang-orang yang sedang berganti pekerjaan. Yaitu, orang-orang yang status penganggurannya bersifat temporer, karena kemungkinan besar mereka dalam waktu singkat akan memperoleh pekerjaan.

-    Pengangguran musiman. Mencerminkan orang-orang yang tidak dibutuhkan selama musim tertentu.

-    Pengangguran siklus. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena kondisi perekonomian yang buruk. Ketika tingkat aktivitas ekonomi menurun, sehingga menurunkan kebutuhan akan pekerja.

-    Pengangguran struktral. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena mereka tidak memiliki keahlian yang memadai.

Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklus mungkin merupakan indikator terbaik dari kondisi perekonomian. Ketika pertumbuhan ekonomi membaik, bisnis merekrut lebih banyak orang dan tingkat pengangguran menurun. Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi, seperti indeks prodksi industrial, proyek perumahan baru, dan tingkat penghasilan pribadi, dikumpulkan oleh divisi pemerintah federal dan dilaporkan dalam majalah dan koran bisnis.

Variasi dalam sensitivitas terhadap pertumbuhan ekonomi.
Beberapa perusahaan lebh sensitif dibandingkan dengan perusahaan lainnya terhadap kondisi ekonomi karena permintaan akan produknya lebih sensitif terhadap kondisi semacam itu.

II.    Dampak dari Inflasi

Inflasi, adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam ideks harga konsumen, yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar, layanan kesehatan, dan listrik.
Inflasi dapat meengaruhi beban operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk dengan meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan baku. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan menyebabkan peningkatan yang lebih besar lagi dalam beban operasi suatu perusahaan. Pendapatan suatu perusahaan juga tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi.

Jenis Inflasi

Jenis inflasi dapat diakibatkan oleh kejadila tertnetu yan gmennaikkan biaya produksimisalnya, ketika harga minyak naik, biaya produksi bahan bakar juga naik. Pemasok naahn bakar cenderung untuk menenurkan biaya yang tinggi itu dengan menaikkan hargs bshsn bsksr. Konsekuensinya, konsumen mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk mengantarkan produknya. Jika produsen tidak mencerminkan biaya yang lebih tinggi tersebut, maka produksi akan turun.
Inflasi juga dapat disebabkan oleh permintaan konsumen yang kuat.ketika harga produk barang dan jasa tertarik ke atas karena permintaan konsumen yang kuat, maka terjadilah inflasi yang ditarik oleh permintaan.

III.    Dampak Dari Tingkat Bunga


Tingkat bunga menentukan biaya meminjam uang. Tingkat bunga dapat memengaruhi kinerja perusahaan karena memengaruhi beban atau pendapatan perusahaan.

Dampak Terhadap Beban Perusahaan

Perusahaan memantau ketat tingkat bunga karena tingkat bunga menentukan jumlah jumlah dari beban yang harus dikeluarkan oleh bisnis jika perusahaan meminjam uang. Perubahan dalam tingkat bunga pasar dapat memengaruhi beban bunga perusahaan karena tingkat bunga pinjaman yang dikenakan oleh bank komersial dan kreditor lain atas pinjaman perusahaan didasarkan pada tingkat bunga pasar. Bahkan jika suatu perusahaan memperoleh pinjaman dari bank komersial selama beberapa tahun, maka tingkat bunga pinjaman tersebut bisasanya disesuaikan secara periodik berdasarkan tingkat bunga yang berlaku pada saat itu.

Dampak terhadap Pendapatan Perusahaan

Beberapa produk yang dijual oleh perusahaan pada umumnya dibeli secara kredit.  Ketika pelanggan membeli mobil baru, pelanggan boleh memberi uang muka dengan jumlah yang kecil dan memperoleh pinjaman untuk memperoleh sisa harga pembelian. Jika tingkat bunga meningkat, maka pelanggan yang membeli mobil baru terpaksa mencicil bualanan denga lebih tinggi. Hal ini dapat membuat beberapa pelanggan tidak jadi membeli mobil bar karena mereka tidak mau atau tidak mampu membayar cicilan yang setinggi itu. Dengan demikian, tingkat bunga yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan permintaan akan mobil baru, sehingga mengakibatkan penjualan yang lebih rendah bagi dealer mobil dan produsen mobil.

Variasi dalam sensitivitas terhadap tingkat suku bunga

Beberapa perusahaan lebih sensitif terhadap perubahan dalam tingkat bunga dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Misalnya saja, perusahaan yang memiliki sedikit pinjaman tidak begitu terpengaruh oleh perubahan dalam tingkat bunga karena beban bunganya tidak akan banyak berubah. Selain itu, perusahaan yang menjual produk atau jasa secara tunai tidak akan mengalami pergeseran besar dalam permintaan akan produknya ketika tingkat bunga berubah.

IV.    Bagaimana Harga Pasar ditentukan


Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan dalam harga yang dikenakan oleh perusahaan untuk produk-produknya (yang memengaruhi pendapata perusahaan) dan dalam harga yang dibayarkan perusahaan untuk perlengkapan dan bahan baku (yang memengaruhi beban operasi perusahaan). Harha produk dan perlengkapan dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran.
Skedul permintaan untuk suatu produk
Permintaan akan suatu produk dapat ditunjukkan dengan skedul permintaan, atau skedul yang mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada setiap harga yang mungkin.

Skedul penawaran untuk suatu produk

Penawaran akan suatu produk dapat ditunjukan dengan skedul penawaran , atau skedul yang mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan (diproduksi) oleh perusahaan pada setiap harga yang mungkin.

Hubungan antara Permintaan dan Penawaran

Hubungan antara skedul permintaan dan skedul penawaran menentukan harga. Ketika kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan melmpaui kuantitas yang diminta oleh pelanggan maka akan menimbulkan apa yang disebut surplus. Ketika harga komputer relatif rendah, kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaaan akan lebih sedikit dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh pelanggan, sehingga menimbulkan apa yang disebut dengan Shortage (kelangkaaan). Dan harga dimana kunatitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan sama dengan kuantitas produk yang diminta oleh pelanggan disebut dengan Harga keseimbangan.

Dampak dari Perubahan Skedul Permintaan dan penawaran

Dengan berlalunya waktu, perubahan kondisi dapat menyebabkan skedul permintaan atau skedul penawaran untuk produk tertentu berubah. Konsekuensinya, harga keseimbangan dari produk tersebut juga akan berubah.

Dampak dari permintaan dan penawaran terhadap tingkst harga umum

Tingkat harga umum adalah rata-rata harga dari semua produk dan jasa yang ada. Jika total permintaan (permintaan agregat) oleh pelanggan untuk seluruh atau kebanyakan produk tiba-tiba meningkat, tingkat harga secara umum dapat naik. Tingkat harga umum juga dapat dipegaruhi oleh pergeseran dalam skedul penawaran dari semua barang dan jasa.  Jika skedul penawaran dari semua atau kebanyakan produk tiba-tiba turun , maka tngkat harga umum akan naik.

Faktor-faktor yang memengaruh Harga Pasar

Pergeseran dalam skedul permintaan ataupun penawaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :

-    Penghasilan Pelanggan. Penghasilan pelanggan menentukan jumlah produkdan jasa yang dapat dibeli oleh seorang individu. Tingkat ekonomi yang tinggi memberikan penghasilan yang lebih tinggi bagi pelanggan. Ketika penghasilan pelanggan meningkat, mereka mungkin saja meminta produk dan jasa tertentu dalam jumlah yang lebih besar. Yaitu, skedul permintaan untuk berbagai barang dan jasa dapat bergeser ke luar sebagai respons terhadap penghasilan yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika tingkat penghasilan pelanggan turun, maka permintaan mereka akan produk barang dan jasa tertentu menjadi semakin sedikit.

-    Preferensi Pelanggan
Ketika preferensi atau selera pelanggan untuk produk tertentu berubah, maka kuantitas permintaan akan produk tersebut oleh pelanggan dapat berubah. Ketika suatu produk menjadi tidak begitu diminati , permintaan untk produk tersebut turun. Surplus yang diakibatkan dapat memaksa perusahaan untuk menurunkan harganya guna menjual apa yang diproduksi oleh perusahaan.

-    Beban Produksi
Faktor lain yang dapat memengaruhi harga keseimbangan adalah perubahan dalam beban produksi. Ketika perusahaan mengeluarkan beban yang lebih rendah , maka perusahaan mau memproduksi lebih banyak pada harga berapa pun. Hal ini menyebabkan terjadinya surplus produk , sehingga memaksa perusahaan untuk menurunkan harganya sehingga dapat menjual seluruh produk yang dihasilkan.

V.    Pengaruh Permintaan terhadap Kondisi Ekonomi


Pemerintah federal dapat memenagruhi kinerja bisnis dengan memberlakukan peraturan, seperti peraturan mengenai lingkungan , atau dengan memberlakukan kebijakan yang memengaruhi kondisi ekonomi. Untuk memengaruhi kondisi ekonomi pemerintah federal menerapkan kebijakan moneter dan fiskal.

Kebijakan Moneter

Di Amerika Serikat, istilah penawaran uang umumnya mengacu pada tabungan, uang yang beredar di masyarakat dan traveler’s checks. Ini merupakan definisi sempit karena terdapat ukuran yang lebih luas untuk penawaran uang yang memperhitungkan jenis tabungan lainnya. Tanpa memedulikan definisi yang tepat, ukuran uang apapun encerminkan dana yang dapat dipinjamkan oleh lembaga keuangan kepada para peminjam.
Penawaran uang AS dikendalikan oleh Federal Reserve System yang merupakan bank sentral Amerika Serikat. The Fd menetapkan kebijakan moneter yang mewakili keputusan mengenai tingkat penawaran uang di Amerika Serikat dalam jumlah yang mencapai miliaran Dolar seharinya.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan   fiskal melibatkan keputusan mengena bagaimana pemerintah federal sebaiknya menetapkan tarif pajak dan membelanjakan uang. Keputusan ini relevan bagi bisnis karena keputusan tersebut memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan oleh karena itu dapat memengaruhi permintaan akan produk atau jasa perusahaan.

Revisi tarif Pajak penghasilan orang pribadi

Kebijakan fiskal juga dapat memengaruhi laba setelah pajak bagi perusahaan secara langsung.

Revisi atas pajak khusus

Pajak khusus dikenakan oleh pemerintah federal untuk produk-produk tertentu. Pajak ini menaikkan biaya produksi dari barang-barang tersebut. Konsekuensinya, para produsen cenderung untuk memasukkan pajak ini ke dalam harga yang mereka kenakan untuk produk tersebut. Dengan demikian, pelanggan secara tidak langsung membayar pajak tersebut. Pajak itu juga dapat menurunkan konsumsi dari barang-barang tersebut yang secara tidak langsung memenagruhi harga. Pajak khusus dikenakan pada berbagai produk , termasuk minuman beralkohol dan rokok.

Revisi dalam Defisit Anggaran

Kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah federal menetapkan jumlah pendapatan pajak yang dihasilkan oleh pemrintah federal dan jumlah belanja yang boleh dilakukan oleh pemerintah federal. Jika pemerintah federal membelanjakan lebih dari jumlah pajak yang diterimanya, maka terjadilah apa yang disebut dengan Defisit anggaran Pemerintah Federal.

Ketika pemerintah federal menerima lebih sedikit pendapatan dibandingkan dengan apa yang dibelanjakannya, maka pemerintah federal harus meminjam uang sejumlah selisihnya. Jika pemerintah federal perlu meminjam tambahan dana, maka pemerintah federal tersebut menciptakan permintaan yang tinggi akan dana pinjaman, sehingga mengakibatkan naiknya tingkat bunga .

Pemerintah federal menghadapi dilema ketika mencoba untuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jika pemerintah federal mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, maka pemerintah federal dapat mencegah tekanan inflasi yang diakibatkan oleh permintaan yang berlebihan akan produk . kebijakan moneter dan fiskal yang bersifat restriktif dapat digunakan untuk tujuan ini. Kebijakan ekonomi yang restriktif mengarah pada pertumbuhan yang rendah dari penawaran uang sejalan dengan waktu, sehingga cenderung menenkan tingkat bunga ke atas. Hal ini menghambat permintaan akan pinjaman dan oleh karena itu menurunkan total pengeluaran dalam perekonomian. 

Meskpun kebijakan moneter dan fiskal yang restrktif dapat mempertahankan inflasi tetap rendah, ada kerugian penting yang terlibat. Tingkat pengangguran mungkin saja lebih tinggi ketika perekonomian stagnan. Pemerintah federal dapat menggunakan kebijakan yang lebih stimuatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Menskipun kebijakan-kebijakan ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kebijakan-kebijakan tersebut juga dapat menimbulkan inflasi yang lebih tinggi.

Jarang sekali tercapai knsensus mengenai apakah pemerintah sebaiknya menggunakan kebijakakan yang stimulatif atau restriktif pada saat tertentu. Selama akhir 1990-an, pemerintah menggunakan kebijakan moneter yang stimulatif karena inflasi sangat rendah dan tidak diperkirakan akan menjadi masalah yang sangat serius. Kebijakan moneter ini membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi selama periode tersebut. Ketika perekonomian melemah, pada awal tahun 2000-1n, kebijakan ekonomi yang stimulatif digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Manajer perusahaan pada umumnya mencoba untuk meramalkan bagaimana kebijakan fiskal dan moneter masa depan akan memengaruhi kondisi perekonomian. Kemudian, mereka menggunakan informasi ini untuk meramalkan permintaan akan produk perusahaan , biaya tenaga kerja dan bahan baku, seta beban bunga perusahaan. Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa produsen mobil meramalkan bahwa tingkat bunga tahun depan untuk pinjaman konsumen akan turun sebesar 2 persen. Ramalan tingkat bunga ini akan digunakan untuk meramalkan permintaan mobil yang yang diproduksi oleh perusahaan. Tingkat bunga yang lebih rendah kemungkinan besar akan mengarak ke arah permintaan ayng lebih tingi , karena lebih banyak pelanggan bersedia mendalanai pembelian mobil baru. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut yakin bahwa untuk setiap penurunan sebesar 1 persen dalam tingkat bunga , permintaan akan mobil yang dihaslkan perusahaan akan meningkat sebesar 3 persen. Dengan demikian, perusahaan tersebut mengantisipasi kenaikan sebesar 6 persen dalam volume penjualan dalam satu tahun.


Tugas Materi Pengantar Bisnis I : Organisasi Bisnis

Organisasi Bisnis

Pengertian organisasi bisnis yang terdapat dalam www.en.wikipedia.org yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit).  Organisasi bisnis adalah kelompok atau satuan orang yang bekerja bersama-sama dengan tujuan memaksimisasikan  keuntungan. Namun, keuntungan bukanlah merupakan  satu-satunya tujuan dari organisasi bisnis ini, tetapi  juga bertujuan untuk  memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia melalui produksi  barang dan jasa. Contoh organisasi bisnis adalah stasiun TV, disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah menghasilkan keuntungan melalui kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada masyarakat.

I.    Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis merupakan langkah penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana , tanpa memandang ukuran bisnis. Tolok ukur dari rencana yang akan dijalankan adalah adanya perancanaan bisnis yang tepat dalam membangun sebuah usaha.
Perencanaan Bisnis merupakan instrumen penting yang digunakan untuk memulai sebuah kegiatan wirausaha. Perencanaan ini  merupakan  kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual suatu barang atau jasa  dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor, untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut. Berbagai kaidah dalam penyusunan perencanaan bisnis penting untuk diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan meminimalisasi kemungkinan kegagalan dan untuk menekan resiko. Karena salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan dan menyebabkan kegagalan wirausaha adalah perencanaan. Kaidah Perencanaan bisnis memuat berbagai syarat yang harus dimiliki oleh perencana bisnis dalam menjamin keberhasilan wirausaha. Sebuah perencanaan bisnis yang baik memenuhi syarat;

• Sebagai fungsi alat pemasaran ide dan perencanaan, secara fundamental sebuah perencanaan bisnis merupakan uraian yang bermuara pada harapan adanya dukungan dan sokongan dari investor dan partner potensial, yang juga menjadi sarana perencanaan kegiatan yang baik. Fungsi ini juga menuntut sebuah perencanaan, untuk menunjukkan bahwa kegiatan wirausaha menuntut dedikasi dan cita-cita yang tidak terbatas.

 • Sebagai satu paket kesatuan, yang memuat narasi mengenai latarbelakang, tujuan wirausaha, berbagai pernyataan finansial yang dijelaskan secara terinci, presentasi mengenai mekanisme kerja wirausaha, berbagai material pendukung yangmemungkinkan wirausaha dapat berjalan dengan baik serta berbagai jawaban penting mengantisipasi pertanyaan pertanyaan potensial tentang kegiatan.

 • Sebagai sebuah media penjelasan bagi audiens, rencana bisnis adalah sebuah pernyataan yang ditujukan bagi penyandang dana dan para eksekutif. Memuat apa yang penting bagi audiens, apa yang mungkin menarik mereka untuk terlibat dan menyokong ide wirausaha serta apa porsi dari rencana yang dipersiapkan untuk audiens

 • Sebagai sebuah pernyataan tujuan, rencana bisnis harus menyajikan secara jelas penjelasan apa yang akan diperoleh dengan melakukan wirausaha, tahapan apa saja yang harus dilampaui untuk mencapai tujuan dan apa yang diperlukan untuk setiap fase,

 • Fleksibel, yang dinyatakan dengan penyesuaian setiap aspek rencana berdasarkan kegunaannya, sederhana sehingga membuat setiap pernyataan menjadi penting.

 • Kemampuan menginformasikan, dengan menjelaskan semua detail penting, menyusun struktur yang baik dari perencanaan, menggunakan alat analisa yang baku, menggunakan ilustrasi yang baik dan menunjukkan tekad serta keyakinan atas pencapaian tujuan wirausaha.

Perancanaan Bisnis – adalah langkah perencanaan formal dalam memulai sebuah kegiatan usaha baru yang dipusatkan pada keseluruhan usaha dan menjelaskan semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan. Perencanaan bisnis juga harus mengarah pada strategi pemasaran dan arah pengembangan masa depan. sebuah perencanaan bisnis harus disampaikan secara detail dan komprehensif / menyeluruh dan mampu Menjelaskan mengapa usaha ini akan dapat menghasilkan keuntungan.

    For investor, perencanaan ini ditujukan pada incvestor dan pemodal sebagai kebutuhan utama memulai usaha.

    Merket idea, perencanaan merupakan bentuk lain dari memasarkan ide yang diharapkan akan dapat memberikan keuntungan

    Management skills, resources, and strategies, perencanaan bisnisn yang baik memuat dengan baik keterampilan, sumberdaya yang dimiliki dan strategi yang disiapkan dalam mengantisipasi setiap kemungkinan kesalahan / kegagalan dan meningkatkan peluang sukses usaha.

II.     Bentuk Kepemilikan Bisnis

Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik / pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis. Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai dengan misi yang dibawa oleh masing-masing bisnis tersebut.
Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan :

- Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb)
- Ruang lingkup usaha
- Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
- Besarnya resiko pemilikan
- Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan
- Besarnya investasi yang ditanamkan
- Cara pembagian keuntungan
- Jangka waktu berdirinya perusahaan
- Peraturan-peraturan pemerintahan

Beberapa bentuk kepemilikan bisnis :

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.

    Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.

    Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.

    Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba

    Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.

    Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.

  •     Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  •     Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  •     Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  •     Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Ada beberapa bentuk kepemilikan suatu bisnis di dunia, termasuk di Indonesia, yakni :

1.    Solo Proprietorship atau kepemilikan tunggal. Bentuk bisnis ini biasa ditemukan di mana-mana. Dengan adanya kepemilikan tunggal, sang pemilik bisa dengan leluasa mengatur roda bisnisnya tanpa diganggu oleh para pemegang saham atau siapa pun yang mempunyai hak ke top manajemen. Bentuk kepemilikan bisnis yang dikelola perorangan itu adalah sejenis badan usaha yang didirikan oleh seseorang warga Negara Indonesia, sebagai wadah kegiatan bisnis untuk mata pencaharian sehari-hari guna menghidupi diri, anak dan keluarganya

2.    Partnership atau kemitraan. Tidak semua orang mampu bergerak sendiri. Kadang ada yang mempunyai kemampuan bisnis hebat, tetapi tidak mempunyai modal. Atau mempunyai modal, tetapi masih membutuhkan orang lain dalam membangun bisnis dari awal. Dengan adanya kemitraan ini, maka keuntungan pun tidak bisa dinikmati sendirian. Begitupun dengan arah bisnis dan ekspansi yang akan dilakukan. Ada aturan main yang harus diikuti sesuai dengan kesepakatan awal. Misalnya, Persekutuan Firma. Persekutuan Firma (Fa) adalah bentuk kepemilikan bisnis yang didasarkan pada KUHD. Persekutuan Firma adalah salah satu bentuk kepemilikan bisnis yang didirikan berdasarkan perjanjian antara dua orang atau lebih (sekutu) melalui akta notaries. Mereka yang bersekutu dan setuju memilih bentuk Firma ini saling mengikat diri untuk memisahkan sebagian kekayaan masing-masing dan memasukkannya kedalam Firma yang didirikan sebagai modal usaha.

3.    Corporation atau perusahaan yang dimiliki oleh orang banyak, asalkan mempunyai saham di perusahaan tersebut. Korporasi ini dapat berganti pemilik dan tentunya arah bisnisnya pun dapat berubah sesuai kebijakan pemilik baru. Para pemegang saham akan mendapatkan deviden yang akan dibagikan setahun sekali dengan jumlah yang mungkin berbeda setiap tahunnya sesuai dengan keuntungan yang bisa dibukukan oleh pihak perusahaan.

4.    Join Ventures and syndicates atau kerjasama dan sindikasi. Maksudnya adalah suatu kerjasama, dua atau lebih  perusahaan yang memproduksi satu barang yang sama. Setiap pihak mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam memajukan bisnis bersama ini. Nama perusahaan pun biasanya akan digabung, seperti ; modem SmartFren.



III.    Etika Bisnis dan Pertanggungjawaban Social Organisasi Bisnis

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Von Der Embse dan R.A Wagley dalam artikelnya di Advance Management Journal (1988) memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu ;

1.    Utilitian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak, seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya yang serendah-rendahnya.

2.    Individual Right Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan atau perilaku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menjadi sebab terjadinya benturan dengan hak orang lain.

3.    Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perorangan maupun secara kelompok. 

Perusahaan sebagai pelaku bisnis dalam perkembangannya telah menjadi sumber kekuasaan yang semakin besar pengaruhnya. Perusahaan tidak saja telah menjadi institusi ekonomi yang kian penting dan strategis, tetapi juga merupakan suatu kekuatan besar untuk perubahan sosial. Dia telah menjadi alat yang dominan untuk mentransformasikan iptek menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang berguna secara ekonomis. Hal itu dalam perjalanan selanjutnya telah banyak menunjang terjadinya perubahan sosial.

Sementara itu harapan masyarakat terhadap perusahaan kian meluas yang oleh Fremon E. Kast digambarkan sebagai tiga lingkaran konsentrik tanggung jawab, yakni ;


(1)    lingkaran dalam yang meliputi tanggung jawab dasar, yakni fungsi ekonomi berbasis efisiensi;

(2)    lingkaran tengah yang   mencakup tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi ekonomi dengan kesadaran yang lebih dalam terhadap nilai-nilai dan prioritas sosial yang dinamis, seperti upaya pelestarian lingkungan, memanusiakan tempat kerja, memperlakukan pelanggan sebaik mungkin;

(3)    lingkaran luar yang menggambarkan tanggung jawab baru, yakni kepedulian yang lebih dalam terhadap peningkatan kualitas lingkungan sosial, seperti peduli terhadap pengangguran, kemiskinan, dan penderitaan anggota masyarakat.

Inilah yang sering disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan  (Corporate Social Responsibility = CSR), suatu paham yang menyatakan bahwa perusahaan mempunyai kewajiban terhadap kelompok–kelompok pemilih dalam masyarakat  selain dari para pemilik perusahaan dan di luar yang ditentukan oleh undang-undang. Walaupun bisnis tidak dapat diharapkan 100 persen mengambil seluruh tanggung jawab untuk masalah sosial yang notabene begitu luas, mereka tidak dapat menutup mata terhadap perlunya perubahan sosial. Kerja sama yang aktif dengan intitusi pemerintah dalam berbagai level serta dukungan dan partisipasi anggota masyarakat lewat LSM dan yang lainnya dalam mengatasi isu-isu dan realita problem sosial merupakan resultante harapan umum dan bagian dari tanggung jawab bisnis masa kini dan yang akan datang.



Senin, 08 April 2013

Selamat pagimu sahabat apa kabar ?

Seperti cinta di letak di atas tulang ?

andai cinta ku letak di atas tulang
masih renyahkah terdengar olehmu

puas ku memandang nyiur di pantai
adakah lambaian itu untukku
agar dapat kuletak cinta ini
di pantaimu

andai cinta ku letak di atas tulang
terkabar apa kemudian

Bolehkah aku mengejar sesuatu yg aku harapkan?

Pengejar Mimpi di Pagi Hari

Pagi ini aku mengejar mimpi
sepanjang dua abad dilampaui
sungguh jarang aku begini
entah setan mana merasuki

Melihat dilihat ular berbisa
tapi tak aku mati
hayati teriakan lebih asyik
berlari kehujanan sekujur raga

Jikalau sudah waktunya
badanku tenggelam dalam lautan
aku segera pulang ke tepian
mencuci mega kelabu tua

...

Jika waktu masih bernyawa
dia pun terlahir di bawah pagi
bersamaku,
... menggulat buaya di rahimnya

Maret 2013

City of Angels

if someone asked me what was the greatest moment of my life...
i'm gonna said this is the greatest moment of my life.... :D

Senin, 18 Maret 2013

Perkembangan Ilmu Pengetahuan

  SEJARAH ILMU PENGETAHUAN MANUSIA

    Para ahli sejarah membagi sejarah perkkembangan pengetahuan manusia menjadi beberapa zaman:
a.    Zaman purba
   Zaman ini ditandai dengan ditemukannya alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang belulang. Manusia pada zaman ini telah mengatahui cara bercocok tanam dan beternak meskipun masih secara berpindah-pinda. Pengetahuan yang diperolehnya, terbatas pada pengalaman  dan kemampuannya mengamati alam sekitarnya. Pada purba zaman  sampai dengan zaman Babilonia, pengetahuan yang dipunyai manusia saat itu masih berupa mitos.
b.    Zaman Yunani(600-200 SM)
Zaman ini kemampuan berfikir manusia sudah mulai maju karena telah adanya penemuan alat bantu yang lebih baik dan mulai menggunakan akal sehat sehingga mitos dengan berbagai legendanya sedikit demi sedikit mulai ditinggal dan ditandai dengan penggabungan antara penglihatan, pengamatan, akal sehat, logika, yang dikenal sebagai ‘Rasionalisme’. Beberapa tokoh atau ilmuan yunani yang berpengaruh dan memberikan sumbangan besar terhadap perubahan pola pikir manusia pada masa itu adalah;
(1)    Thales (624 – 548 SM), yang menyatakan matahari mengeluarkan sinar sendiri dan bulan hanya memantulkan cahaya matahari.
(2)    Anaximenes (560 – 520 SM), mengatakan unsur pembentukan seluruh benda adalah air.
(3)    Herakleitos (560 – 479 SM), mengatakan bahwa apilah yang menyebabkan transmutasi karena tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya.

c.    Zaman Pertengahan (Keemasan Islam)
Pada zaman keemasan Islam pengaruh bangsa Arab sangat menonjol. Banyak peninggalan pengetahuan Yunani diterjemahkan serta penemuan tentang kedokteran yang ditulis dalam bentuk buku dan dipakai sebagai acuan dalam dunia pendidikan Islam dan Eropa. Termasuk pengembangan metode eksperimentasi yang memungkinkan wawasan di berbagai bidang.
Beberapa diantara filisof zaman pertengahan atau zaman keemasan Islam diantaranya adalah
•    Al-Zahrawi
•    Avicenna (Ibnu Sina)
•    Al-Jazari
•    Abbas Ibn Firnas
•    Ibn Al-Haitham
•    Al-Biruni
d.    Zaman Modern (Abad 15 sampai sekarang)
Zaman ini dimulai pada abad ke-15, banyak penemuan yang mengubah pola pikr sebelumnya terutama dengan penemuan empiris yang didukung oleh alat bantu yang lebih baik. Pada zaman ini, juga menganut metode induksi yang merupakan dasar dari perkembangan metode ilmiah sekarang yang intinya pengambilan kesimpulan berdasarkan data eksperimentasi dan fakta. Hal tersebut juga terkait dengan cara berfikir empirisme. Empirisme adalah paham yang berpendapat bahwa fakta yang tertangkap lewat pengamatan atau pengalaman manusia adalah sumber kebenaran. Zaman ini dikuasai oleh gerakan Ranaissance (kelahiran kembali).
 Alat bantu yang lebih canggih yang ditemukan pada zaman ini kadang harus bertentangan dengan kepercayaan maupun kekuasaan yang ada. Diantara penemuan tersebut antara lain;
•    Nicolas Cpernicus (1473 – 1540 M) dengan teori Heliosentris.
•    Ptolemeous dengan teori geosentris.
•    Bredley dengan Aberasi cahaya.
•    Bessel denga penemuan Paralaks
•    Francis Bacon (1561 – 1662) dengan teori Empiris Induktif
•    Rene descartes (1596 -1650 ) dengan filsafat reduksionisme dan metode rasional deduktif.
Ilmu pengetahuan di zaman modern ini terus berkembang dan mengilhami banyak pemikir yang menyampaikan pemikiran diantaranya bahwa perkembngan sains modern akan bergeser ke sains baru. Metode sains modern bersifat empirisme yang mengandalkan kemampuan inderawi dan kebenaran harus dapat dibuktikan secara empiris.
B. RUANG LINGKUP PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
1.Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
    Berdasarkan beberapa argumentasi dalam arti yang luas ilmu pengetahuan(sains) di klasifikasikan atas:
a.    Ilmu Pengetahuan Sosial(social science),cabang-cabang ilmunya antara lain:
a)    Sosiologi
b)    Ekonomi
c)    Sejarah
d)    Etnologi
e)    Antropologi
f)    Pendidikan
g)    Psikologi

b.    Ilmu Pengetahuan Alam(Natural Science),cabang-cabangnya antara lain:
a)    Fisika(Physics)
b)    Kimia(Chemistry)
c)    Biologi(Biological Science)

c.    Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Earth Science and Space),cabang-cabangnya antara lain:
a)    Geologi
b)    Astronomi
c)    Geografi
2. Fokus Pembentukan Multidisiplin Ilmu
              a. Pemfokusan Ilmu
    Perkembangan ilmu terus menerus dan begitu cepatnya terutama mulai abad ke-20, menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kearah disiplin ilmu yang lebih spesifik.
       Berdasarkan pengembangan fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengatahuan berkembang dengan pesatnya,  sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai bidang ilmunya dengan baik, maka seseorang akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus disiplin ilmu tertetu.
              b.Multidisiplin dan Interdisiplin ilmu
     Perkembangan interdisiplin ilmu cukup banyak dan berkembang dengan pesat, sebagai contoh adalah bioteknologi, teknologi informasi dan ilmu matrial. Perkembangan tersebut sangat memepengaruhi  pola pandang dan kehidupan social manusia saat ini. Olek karenanya suatu ilmu yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosialnya juga perlu dipertimbangkan sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.

C PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
    Dalam abad 20 terakhir ini pengenbangan ilmu pengetahuan mencatat loncatan-loncatan penting dan kemajuan yang sangat pesat. Penemuan baru dan penciptaan karya terjadi selih berganti, informasi ilmiah diproduksi dengan cepatbahkan dua kali lipat setiap tahunnya. Berkali-kali telah terjadi evolusi dalam ilmu pengetahuan dengan akibat yang besar dan tak terduga. Eksperimentasi dan induksi memegang peranan penting, rasio dan mekanisasi menjadi kiblat dan tujuan. Orang tidak hanya memberi dan mengurai kehidupan tetapi berusaha mengubah dan menciptakannya.
    Tidak semua bidang atau cabang ilmu pengetahuan maju dan berkembang sama pesatnya pada setiap kurun waktu dan tempat. Dalam masa belakangan ini, beberapa bidang tampak melaju dengan sangat menonjol dan oleh karena itu berpengaruh besar terhadap manusia dan kehidupannya. Bidang-bidang itu  adalah;
•    Ilmu-ilmu nuklir (Nuclear science)
•    Ilmu-ilmu kimia (Chemistry science)
•    Bioteknologi
•    Ilmu informasi dan komunikasi
•    Ilmu-Ilmu antariksa
•    Ilmu penginderaan
Kemajuan dalam tiap-tiap bidang ini mempunyai akibat yang jauh, baik langsung terhadap manusia, masyarakat, prinsip-prinsip yang dianutnyadan lingkungan hidupnya, maupun tidak langsung melalui bidang atau disiplin yang lain. Pembaruan-pembaruan yang ditimbulkannya tidak hanya karena perkembangan kebutuhan manusia tetap juga rutin direncanakan oleh kelompok khusus yang bertugas untuk itu.

Religiusitas dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

Sistem Religi dan Keyakinan

Konsep system kepercayaan  berakar dari sistem pengetahuan dan pengelolaan lokal atau tradisional (Mitcheli, 1997). Sistim kepercayaan didasarkan atas beberapa karakter penggunaan sumberdaya (Matowanyika, 1991), ialah:

1.    Sepenuhnya pedesaan
2.    Sepenuhnya didasarkan atas produksi lingkungan fisik setempat
3.    Integrasi nilai ekonomi, sosial, budaya serta institusi dengan hubungan keluarga sebagai kunci sistem distribusi dan keluarga sebagai dasar pembagian kerja
4.    Sistim distribusi yang mendorong adanya kerjasama
5.    Sistim pemilikan sumberdaya yang beragam, tetapi selalu terdapat system pemilikan bersama
6.    Sepenuhnya tergantung pada pengetahuan dan pengalaman lokal.

Pada esensinya, unsur religi (sistem kepercayaan / keyakinan dengan praktik seremonial ) dari suatu kebudayaan berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan manusia akan hubungan atau kesatuannya dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, pencipta alam semesta dengan segala isinya. Berikut, agama secara ideal dipahami sebagai yang berfungsi regulasi berkehidupan bersesama, berhubungan dengan dan pengelolaan (pemeliharaan) pemanfaatan sumber daya alam sebagai berkah dari-Nya. Agama dengan demkian, dipahami sebagai pedoman kehidupan masyarakat manusia untuk selamat dunia dan akhirat.
    Pada kebanyakan kelompok dan komunitas nelayan dan pelayar di dunia, agama lebih difungsikan dalam urusan duniawi yang pragmatis dari pada pemungsiannya secara ideal atau esensialnya, yakni sebagai mekanisme pemecahan persoalan-persoalan lingkungan fisik dan sosial ekonomi yang dihadapinya di laut sehari-hari. Sama halnya kepercayaan pada ilmu magic dan praktik sihir yang digunakan oleh masyarakat nelayan atau pelayar (secara individual atau kelompok) untuk memecahkan berbagai masalah seperti itu karena tidak dapat diatasi dengan akal sehat dan praktik biasa. Contohnya :
    Nelayan Urk (Belanda) meyakini sumberdaya dan hasil laut sebagai berkah dari Tuhan yang harus diusahakan dengan kerja keras disertai doa. Bahkan, mesin raksasa 3000 PK yang menggerakkan kapal berbobot ratusan ton diyakini sebagai nakhoda yang digerakkan oleh pneggerak utama, yaitu Tuhan. Keyakinan religius terkait kehidupan ekonomi dan kecanggihan iptek ini terwujud dalam pelaksanaan ibadah gereja setiap hari minggu (Heilig dag), mengharamkan pembatasan kelahiran karena anak adalah berkah dari Tuhan (Zegen Van God) yang kelak menjadi awak kapal yang terampil dan produktif. Dan, tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor/mesin pada hari minggu sebagai penghargaan pada Tuhan penggera mekanik yang utama (Lampe,1986).

    Nelayan Islandia hingga sekarang masih banyak yang percaya bahkan mengandalkan kekuatan bisikan mahluk halus dan roh nenek moyang, petunjuk mimpi dan firasat serta feeling dan intuisi yang dikombinasikan dengan sistem manajemen formal ekonomi yang modern dan rasional sebagai model untuk sikses dan selamat (model for success and model for safety) (Palsson, 2001).

    Kebanyakan nelayan Bugis, Bajo, Makassar dan Madura yang beragama islam sangat percaya pada kekuasaan Allah dan takdir-Nya. Sedikit banyaknya hasil yang diperoleh senantiasa dikembalikan pada ketentuan takdir. Rintangan arus dan ombak besar yang diarungi ; dalamnya laut yang diselami pencari teripang, berbahaya dan angkernya berbagai tempat yang justru kaya sumberdayanya. Dan ancaman raksasa laut (gurita, hiu dan paus) semuanya dihadapi dan dilawan atau dihindari dengan keyakinan religius dan praktik ritual (doa dan penyembahan sesaji). Keberanian pelaut dari sulawesi selatan dan Tenggara menjelajahi perairan Nusantara ini sebagian besar dilandasi keyakinan agama, bukan atas modal pengetahuan dan keterampilan berlayar serta etos ekonomi yang tinggi semata.

    Kebanyakan nelayan suku bangsa Fanti-Ghana (Afrika Barat) dan komunitas-komunitas nelayan dan pelayar di negara-negara kepulauan pasifik, termasuk kepulauan Trobriand, percaya dan melakukan praktik magic untuk menjaga keselamatan mereka dari gangguan hantu-hantu laut. Bahkan nelayan melakukan persaingan memperebutkan sumber daya laut dengan menggunakan kekuatan supranatural / jimat dan praktik sihir.
Sistim kepercayaan Dalam memanfaatkan sumberdaya laut masyarakat pesisir selalu mengikuti kebiasaan yang sudah menjadi tradisi adat bahkan ada yang melakukannya dengan suatu acara dalam bentuk ritual yang menurut sistem kepercayaan dan pengetahuan masyarakat setempat ritual tersebut dapat memberikan mereka hasil usaha sebagai nelayan maupun keselamatan selama melaut.
Dilain pihak mereka juga percaya bahwa pada kondisi tertentu, ketika penghuni alam ini, maksudnya manusia serakah dan bertindak dalam memanfaatkan sumberdaya alam laut dan pesisir tidak sesuai dengan sistem nilai, hukum adat dan tradisi budaya yang dianut, maka alam akan bertindak sebaliknya yakni memberi sanksi dan hukuman kepada manusia. Menurut sistem kepercayaan masyarakat setempat bentuk hukuman yang alam berikan kepada mereka dalam memanfaatkan sumberdaya alam laut dan pesisir yang tidak sesuai dengan kesepakatan adat dan tradisi masyarakat setempat, dapat berupa bencana alam, sakit yang tidak dapat diobati secara medis, kecelakaan baik di laut dan di darat (tenggelam, digigit ikan hiu, paus, ular atau jatuh dari pohon).

Resiko dan hukuman alam ini dapat dialami secara fatal yakni menimbulkan kematian dan/atau hanya menimbulkan kecelakaan seperti luka, patah, hilang beberapa organ tubuh dan dapat juga menimbulkan kelumpuhan serta mempengaruhi gangguan kejiwaan (gila). Mereka sangat menyadari bahwa nilai-nilai tersebut merupakan warisan leluhur yang perlu ditumbuh-kembangkan kembali agar menjadi penuntun moral dan pranata untuk mengatur masyarakat dalam menfaatkan sumberdaya pesisir dan laut secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Kesadaran masyarakat dalam melestarikan sistim kepercayaan yang  berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, juga disebabkan oleh adanya kekewatiran akan pudarnya atau hilangnya nilai-nilai sistim kepercayaan . Fenomena lainnya adalah dewasa ini di mana-mana terjadi perilaku pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut cenderung bersifat destruktif dan tidak ramah lingkungan.

Selain itu masyarakat pesisir umumnya merasa pesimis dan meragukan implementasi hukum-hukum positif termasuk aparat penegak hukum. Respons masyarakat terhadap hukum-hukum positif yang ada dan berlaku sangat rendah.  Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan bahwa para pelaku pengursakan lingkungan yang ditangkap, tidak jelas penyesaiannya dan tidak membuat jera terhadap para pelaku pengrusak lingkungan.




Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Pembangunan memiliki visi memberdayakan manusia dan masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Sebab sepanjang zaman keswadayaan merupakan sumber daya kehidupan yang abadi dengan manusia sebagai intinya dan partisipasi merupakan perwujudan optimalnya. Keberdayaan masyarakat merupakan modal utama masyarakat untuk mengembangkan dirinya serta mempertahankan diri di tengah masyarakat lainnya. Masyarakat pesisir yang sebagian besar merupakan masyarakat nelayan memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Perbedaan ini dikarenakan keterkaitannya yang erat dengan karakteristik ekonomi wilayah pesisir, latar belakang budaya dan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang. Pada umumnya, masyarakat pesisir mempunyai nilai budaya yang berorientasi selaras dengan alam, sehingga teknologi memanfaatkan sumberdaya alam adalah teknologi adaptif dengan kondisi wilayah pesisir. Di wilayah DKI Jakarta, kehidupan sosial masyarakat pesisirnya tidak  berbeda jauh dengan kehidupan sosial masyarakat pesisir lainnya yang ada di Indonesia, misalnya rendahnya pendidikan, produktivitas yang sangat tergantung pada musim, terbatasnya modal usaha, kurangnya sarana penunjang buruknya mekanisme pasar dan lamanya transfer teknologi dan komunikasi yang mengakibatkan pendapatan masyarakat pesisir, khususnya nelayan pengolah menjadi tidak menentu. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam era pembangunan yang semakin kompleks dan kompetitif, nelayan pengolah dihadapkan pada tantangan yang semakin besar dalam keterkaitan usaha nelayan dengan berbagai aspek lingkungan yang mempengaruhinya serta persaingan dalam pemanfaatan dan penggunaan sumberdaya yang tersedia.
Permasalahan mendasar dari kemiskinan yang terjadi di masyarakat tentunya para nelayan yang tidak berdaya adalah kurang terlibatnya para nelayan dalam pemberdayaan sosial ekonomi. Masyarakat kurang dilibatkan secara total dalam pelaksanaan program pembangunan yang menyangkut kepentingan diri mereka sendiri. Sedangkan pemberdayaan masyarakat seakan-akan menjadi new mainstream upaya bagi pengentasan kemiskinan. Keberhasilan suatu proses pemberdayaan dapat dilihat dari seberapa erat kerjasama antara masyarakat dan stakeholder dan stakeholder dengan pihak pemerintah daerah. Menciptakan lapangan kerja dan mendekatkan masyarakat dengan sumber modal, teknologi dan pasar merupakan salah satu cara pendekatan dari  proses pemberdayaan.
Setelah dikembangkannya program pemberdayaan di masyarakat pesisir, maka perlu adanya rancangan program-program yang dapat diimplementasikan sampai generasi mendatang, dapat mengatasi masalah kemiskinan masyarakat pesisir dan meningkatkan pendapatan para nelayan. Program pengentasan kemiskinan contohnya penggunaan es dan rantai dingin. Nelayan menggunakan es untuk hasil tangkapan ikan mereka agar awet sejak ikan ditangkap sampai ikan tiba di pasar.
Program besar lain yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan  adalah pembangunan sarana perikanan khususnya pelabuhan perikanan dari yang paling kecil yang dimiliki nelayan sampai yang paling besar pelabuhan perikanan samudera. Selain program-program diatas, pengembangan koperasi perikanan, kelompok usaha bersama, dan pengembangan kemitraan usaha dapat dijadikan rujukan program untuk mengentaskan kemiskinan (Nikijuluw dalam Bengen, 2001)8. Selain program pengentasan kemiskinan, program pengelolaan
wilayah pesisir juga sangatlah penting karena komunitas masyarakat pesisir berdomisili di wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya dengan sumberdaya yang terkandung di wilayah pesisir dan laut. Pada saat yang sama juga masyarakat harus bisa menjaga lingkungan dan ekosistem pesisir agar penggunaan sumberdaya pesisir tidak menimbulkan dampak negatif.
Langkah pertama program pengelolaan sumberdaya adalah mengidentifikasi isu dan masalah di wilayah pesisir, mengadakan program pendidikan penyuluhan bagi masyarakat, mengadakan kerjasama antara masyarakat dengan suatu lembaga (Darmawan dalam Bengen,2001)9,. Program nyatanya adalah pengelolaan dan budidaya perikanan, pengembangan system  agribisnis dalam upaya meningkatkan pendapatan para nelayan. Program lain adalah kebijakan pemerintah dalam pemanfaatan sumberdaya alam untuk mengembangkan pariwisata secara optimal namun  seimbang antara manfaat lingkungan, manfaat sosial, dan manfaat ekonomi (Soebagio,2004)10.
Namun perlu diperhatikan, pembangunan sarana pariwisata yang menggunakan sumberdaya dan keindahan lingkungan laut harus sesuai dengan ekowisata. Karena bisa jadi hal tersebut dapat mengakibatkan tingginya biaya hidup setempat. Sementara itu, keunikan ekosistem di suatu lingkungan adalah nilai dasar dan modal utama yang dapat dijadikan landasan untuk mengembangkan pariwisata.
Saat ini banyak program pemberdayaan yang menklaim sebagai program yang berdasar kepada keinginan dan kebutuhan masyarakat (bottom up), tapi ironisnya masyarakat tetap saja tidak merasa memiliki akan program-program tersebut sehingga tidak aneh banyak program yang hanya seumur masa proyek dan berakhir tanpa dampak berarti bagi kehidupan masyarakat. 
Pertanyaan kemudian muncul apakah konsep pemberdayaan yang salah atau pemberdayaan dijadikan alat untuk mencapai tujuan tertentu dari segolongan orang?
Memberdayakan masyarakat pesisir berarti menciptakan peluang bagi masyarakat pesisir untuk menentukan kebutuhannya, merencanakan dan melaksanakan kegiatannya, yang akhirnya menciptakan kemandirian permanen dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
Memberdayakan masyarakat pesisir tidaklah seperti memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat lainnya, karena didalam habitat pesisir terdapat banyak kelompok kehidupan masayarakat diantaranya:
a)    Masyarakat nelayan tangkap, adalah kelompok masyarakat pesisir yang mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan dilaut.  Kelompok ini dibagi lagi dalam dua kelompok besar, yaitu nelayan tangkap modern dan nelayan tangkap tradisional.  Keduanya kelompok ini dapat dibedakan dari jenis kapal/peralatan yang digunakan dan jangkauan wilayah tangkapannya.
b)    Masyarakat nelayan pengumpul/bakul, adalah kelompok masyarakt pesisir yang bekerja disekitar tempat pendaratan dan pelelangan ikan.  Mereka akan mengumpulkan ikan-ikan hasil tangkapan baik melalui pelelangan maupun dari sisa ikan yang tidak terlelang yang selanjutnya dijual ke masyarakat sekitarnya atau dibawah ke pasar-pasar lokal.  Umumnya yang menjadi pengumpul ini adalah kelompok masyarakat pesisir perempuan.
c)    Masayarakat nelayan buruh, adalah kelompok masyarakat nelayan yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat pesisir. Ciri dari mereka dapat terlihat dari kemiskinan yang selalu membelenggu kehidupan mereka, mereka tidak memiliki modal atau peralatan yang memadai untuk usaha produktif. Umumnya mereka bekerja sebagai buruh/anak buah kapal (ABK) pada kapal-kapal juragan dengan penghasilan yang minim.
d)    Masyarakat nelayan tambak, masyarakat nelayan pengolah, dan kelompok masyarakat nelayan buruh. 

Setiap kelompok masyarakat tersebut haruslah mendapat penanganan dan perlakuan khusus sesuai dengan kelompok, usaha, dan aktivitas ekonomi mereka.  Pemberdayaan masyarakat tangkap minsalnya, mereka membutukan sarana penangkapan dan kepastian wilayah tangkap. Berbeda dengan kelompok masyarakat tambak, yang mereka butuhkan adalah modal kerja dan modal investasi, begitu juga untuk kelompok masyarakat pengolah dan buruh.  Kebutuhan setiap kelompok yang berbeda tersebut, menunjukkan keanekaragaman pola pemberdayaan yang akan diterapkan untuk setiap kelompok tersebut.
Dengan demikian program pemberdayaan untuk masyarakat pesisir haruslah dirancang dengan sedemikian rupa dengan tidak menyamaratakan antara satu kelompk dengan kelompok lainnya apalagi antara satu daerah dengan daerah pesisir lainnya.  Pemberdayaan masyarakat pesisir haruslah bersifat bottom up dan open menu, namun yang terpenting adalah pemberdayaan itu sendiri yang harus langsung menyentuh kelompok masyarakat sasaran. Persoalan yang mungkin harus dijawab adalah:  Bagaimana memberdayakannya?
Banyak program pemberdayaan yang sudah dilaksanakan pemerintah, salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP).  Pada intinya program ini dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu:
(a)    Kelembagaan. Bahwa untuk memperkuat posisi tawar masyarakat, mereka haruslah terhimpun dalam suatu kelembagaan yang kokoh, sehingga segala aspirasi dan tuntutan mereka dapat disalurkan secara baik. Kelembagaan ini juga dapat menjadi penghubung (intermediate) antara pemerintah dan swasta. Selain itu kelembagaan ini juga dapat menjadi suatu forum untuk menjamin terjadinya perguliran dana produktif diantara kelompok lainnya.
(b)    Pendampingan. Keberadaan pendamping memang dirasakan sangat dibutuhkan dalam setiap program pemberdayaan. Masyarakat belum dapat berjalan sendiri mungkin karena kekurangtauan, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan yang rendah, atau mungkin masih kuatnya tingkat ketergantungan mereka karena belum pulihnya rasa percaya diri mereka akibat paradigma-paradigma pembangunan masa lalu.  Terlepas dari itu semua, peran pendamping sangatlah vital terutama mendapingi masyarakat menjalankan aktivitas usahanya. Namun yang terpenting dari pendampingan ini adalah menempatkan orang yang tepat pada kelompok yang tepat pula.
(c)    Dana Usaha Produktif Bergulir. Pada program PEMP juga disediakan dana untuk mengembangkan usaha-usaha produktif yang menjadi pilihan dari masyarakat itu sendiri. Setelah kelompok pemanfaat dana tersebut berhasil, mereka harus menyisihkan keuntungannya untuk digulirkan kepada kelompok masyarakat lain yang membutuhkannya.  Pengaturan pergulirannya akan disepakati di dalam forum atau lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasi pemerintah setempat dan tenaga pendamping

Pembentukan dan Perluasan Kalimat



A. Pengertian Kalimat

Kalimat sebagai satuan bahasa yang lebih besar dari pada kata atau frasa merupakan rangkaian kata yang menyatakan pikiran tertentu yang secara relatif dapat berdiri sendiri, dan intonasinya menunjukkan batas antara sesamanya. Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa ditulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru atau tanda tanya. Setiap kalimat yang muncul dalam tulisan atau pembicaraan masing-masing menyatakan pikiran yang terbatas, tetapi tetap utuh baik secara tersurat maupun secara tersirat. Pikiran yang utuh pada setiap kalimat diungkapkan pada dua bagian,yaitu subjek dan predikat. Subjek yang menjadi pokok dalam kalimat dijelaskan maknanya oleh predikat.
Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, atau klausa .Jika disusun berdasarkan pengertian di atas, unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan pengertian tertentu yang disebut bagian kalimat. Ada yang tidak dapat dihilangkan, ada pula bagian yang dapat dihilangkan. Bagian yang tidak dapat dihilangkan itu disebut inti kalimat, sedang bagian yang dapat dihilangkan bukan inti kalimat. Bagian inti dapat membentuk kalimat dasar, dan bagian bukan inti dapat membentuk kalimat luas.

Contoh 1:
    Buku ini baru terbit.
    Isinya sungguh bagus!
    Di mana buku ini dapat dibeli?


Contoh 2:
    Menulis ilmiah itu mudah.
     Kemudahan menulis dapat dirasakan oleh setiap orang yang mempelajarinya secara serius
    Kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga hal, yaitu: menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengekspresikan ide tersebut dengan kalimat efektif sehingga menjadi sebuah karangan yang utuh.

Paragraf tersebut terdiri atas tiga buah kalimat, yakni:

Kalimat (1)
berupa kalimat dasar terdiri atas dua bagian kalimat inti, yakni: /Menulis ilmiah itu/ mudah/.

Kalimat (2)
berupa kalimat luas terdiri atas dua bagian inti dan satu bagian bukan inti: /Kemudahan menulis/ dapat dirasakan/ oleh setiap orang yang mempelajarinya secara serius/.

Kalimat (3)
berupa kalimat luas terdiri atas bagian inti dan dua bukan bagian inti: /Kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan/ ke dalam tiga hal/ yaitu menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengekspresikan ide  tersebut menjadi sebuah karangan yang lengkap/.

Contoh tersebut menunjukkan bahwa kalimat pertama berupa kalimat dasar,sedangkan kalimat kedua dan ketiga berupa kalimat luas.

Ciri-ciri kalimat :
(1)    Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawal dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tandatanya, atau tanda seru.
(2)    Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat
(3)    Predikat transitif disertai objek, predikat intransitif dapat disertai pelengkap.
(4)     Mengandung pikiran yang utuh.
(5)     Menggunakan urutan logis; setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya
(6)    Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
(7)     Dalam paragraf terdiri dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan pikiran yang saling berhubungan, hubungan dijalin dengan konjungsi, pronominalatau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.

B. Bagian-bagian Kalimat
Kata atau kelompok kata yang dipakai membentuk kalimat menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam struktur kalimat. Sebagai unsur yang terintegrasi kedalamstruktur, kata-kata tersebut merupakan unsur kalimat.
Bagian inti yang harus ada pada kalimat adalah subjek (S) dan predikat (P).Bagian inti kalimat adalah bagian yang tak dapat dihilangkan dalam struktur kalimat. Subjek kalimat berfungsi sebagai inti pembicaraan, sedangkan predikat berfungsi sebagai penjelasan terhadap subjek, yang dapat dilengkapi dengan objek (O) atau pelengkap (Pel) dan keterangan (K).

1.     Subjek dan Predikat
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana S (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat).
Setiap kalimat sebagai bentuk pernyataan pikiran mempunyai subjek dan predikat, baik yang dinyatakan secara tersurat maupun yang dinyatakan secara tersirat. Subjek sebagai inti pembicaraan menyatakan pikiran jika dijelaskan oleh predikat. Hubungan antara subjek dan predikat dalam kalimat turut menentukan isi pikiran yang dimaksud. Kata-kata yang digaris bawahi pada contoh berikut berfungsi sebagai subjek (S) dan predikat (P).

Contoh :
Perusahaannya / makin berkembang / akhir-akhir ini.
S         P

Isi pikiran yang terdapat pada kalimat tercermin pada hubungan antara subjek dan predikat. Tanpa adanya subjek, pokok pembicaraan dalam setiap kalimat menjadi tidak jelas. Sebaliknya, tanpa adanya predikat, keadaan subjek atau situasi yang meliputi subjek tidak jelas.


2.    Objek, Pelengkap dan Keterangan

Objek dan keterangan adalah dua bagian kalimat yang sering muncul dalamkalimat untuk melengkapi predikat. Hubungan antara objek (O) dan predikat (P)ternyata lebih erat daripada hubungan antara keterangan (K) dan predikat.

Contoh:
    Ia / membaca / buku itu / beberapa  kali.
S     P              O              K

     Saya / mengunjungi / orang tuanya / di desa itu.
      S                       P                                             O                                   K

Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi,mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.Ciri-ciri pelengkap :
•    Bukan unsur utama, tetapi tanda pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak lengkap informasinya,
•    Terletak di belakang predikat yang bukan kata transitif, misalnya:
o    Melengkapi struktur, misalnya:
Negara Republik Indonesia / berdasarkan / Pancasila
                      S                               P               pel.

o    Mengkhususkan makna objek, misalnya:
Ibu / membawakan / saya / oleh-oleh
 S         P                     O         pel.
Keterangan yang menyertai predikat kalimat bervariasi sesuai dengan fungsinya untuk melengkapi predikat. Hubungan yang agak longgar antara keterangan dalam struktur dan predikat memungkinkan penempatan keterangan dalam struktur kalimat. Jenis-jenis keterangan yang bermacam-macam itu dapat dilihat pada contoh berikut.
    Ia berdiri / di tempat itu / sejak tadi.
                K(tempat)
    Ujian berlangsung / selama dua jam. /
                                                           K(waktu)
    Anak itu lulus ujian / karena rajin belajar. /
                                                     K(sebab)
    Orang itu terlalu sibuk bekerja / sehingga jatuh sakit. /
      K(akibat)
    Saya melempar anjing itu /dengan batu. /
           K(alat)
    Pemerintah melaksanakan pembangunan / untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat. /
    K(tujuan)
    Semua anggota keluarga hadir / kecuali dia. /
K(pembatasan)
    Orang itu berjalan / cukup berat. /
                              K(keadaan)
    Meskipun hari hujan / anak itu pergi juga ke sekolah. /
   K(perlawananan)
    Saya bersedia datang / asal diundang. /
                                     K(syarat)

     Giginya putih / bagai mutiara. /
K(perbandingan)
    Mereka / tentu / datang menemuimu.
         K(modalitas)*

    Ibu / bersama tamunya / menyaksikan peristiwa itu.
               K(sertaan)
*keterangan modalitas menyatakan sikap atau sarana pembicara/penulis terhadap hal yang dibicarakan, yang meliputi keadaan, peristiwa, tindakan, atausifatnya (mungkin, boleh, barangkali, dan sebagainya)

C. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya menyatakan satu pokok pembicaraan,yang dinyatakan pada subjek (S) kalimat. Penjelasan subjek tersebut dinyatakan pada predikat (P). Jika predikat kalimat menggunakan kata kerja transitif, kalimat tersebut dilengakapi dengan objek tertentu. Bagian lain yang berfungsi memberikan penjelasan tambahan terhadap predikat kalimat adalah keterangan. Pola umum kalimat tunggal tersebut juga sederhana, yaitu S/P, S/P/O, S/P/O/K yang dapat diubah menjadi variasit ertentu melalui pertukaran bagian-bagiannya.

Contoh :
    Usahanya / berhasil (S/P)
      S                P
    Mereka / sedang mendiskusikan / tugas kelompok. (S/P/O)
      S                 P                            O
    Kami / menjuluki / dia / sang Penyelamat. (S/P/Pel)
    S              P                         Pel.
     Para kepala Negara Asean / sedang berdiskusi / di Bali. (S/P/K)
                       S                                P               K
     Kami / memanfaatkan / peluang itu / dengan baik. (S/P/O/K)
     S                     P                           O             K
Kepaduan hubungan bagian-bagian kalimat akan memperjelas kalimat sebagai pernyataan pikiran. Isi pikiran yang dinyatakan pada setiap kalimat dapat berupaberita (kalimat berita), pertanyaan (kalimat tanya), perintah atau larangan (kalimat perintah), dan seruan (kalimat seru). Jenis kalimat yang biasa dipakai dalam penyusunan karya ilmiah adalah kalimat berita yang menyatakan suatu peristiwa atau keadaan. Isinya bersifat pernyataan (deklarasi) sehingga dapat dinilai benar atau salah.
Contoh:
    Kegiatan penelitian yang menunjang pengembangan ilmu dan teknilogi perlu mendapat perhatian yang lebih besar. (kalimat berita)
    Di mana kepentingan kita diletakkan?  (kalimat tanya)
    Kerjakanlah tugas itu dengan cermat ! (kalimat perintah)
    Alangkah mulianya hati orang itu ! (kalimat seru)

Dalam kalimat majemuk, bagian kalimat tunggal yang sama umumnya cukup dinyataan satu kali (pelepasan bagian kalimat).


Contoh:

   
    Ia tetap menekuni pekerjaan itu.    tetapi ia tetap menekuni pekerjaan itu untuk melaksanakan
    Ia harus melaksanakan        kewajibannyamenghidupi keluarga   
kewajibannya menghidupi keluarga

Meskipun penghasilannya relative kecil, ia tetap menekuni pekerjaanitu untuk melaksanakan kewajiban menghidupi keluarga
   

D. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari penggabungan beberapa kalimat tunggal yang setara kedudukannya dan menyatakan peritiwa-peristiwa yang terjadi selama berturut-turut atau dalam waktu yang bersamaan. Hubungan koordinatif antara bagian kalimat yang satu dan yang lain yang setara itu akan terlihat pada penggunaan kata sambung (kata penghubung) sebagai koordinator dalam struktur kalimat majemuk. Penggabungan kalimat-kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk setara dapat menunjukkan hubungan gabungan, bertentangan, pilihan, dan urutan,   

    Hubungan setara gabungan dengan menggunakan kata sambung dan, serta.
Contoh: Dosen menerangkan kalimat majemuk dan mahasiswa mendengarkan dengancermat.
    Hubungan yang bertentangan (berlawanan) dengan menggunakan kata sambung tetapi, melainkan, dan sedangkan.
Contoh: Tingkah lakunya yang buruk itu tidak saja merugikan dirinya, tetapi juga merugikan keluarganya.
    Hubungan yang menyatakan plihan dengan menggunakan kata sambung atau.
Contoh: Kita menyelesaikan pekerjaan itu dengan segara atau menyerahkan kepadaorang lain.
    Hubungan urutan dengan menggunakan kata sambung lalu, kemudian.
Contoh:  ia pulang lalu pergi menjenguk anaknya.

E. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari sebuah kalimat tunggal yang salah satu bagiannya mengalami perluasan atau penggantian dengan kalimat lain.
Hubungan bagian kalimat yang satu dengan bagian kalimat yang lain dalam suatu struktur kalimat majemuk tidak sama atau bertingkat. Bagian lebih tinggi kedudukannya disebut induk kalimat (klausa utama), sedangkan bagian yang lebih rendah kedudukannya disebut anak kalimat (klausa sematan).
Hubungan antara induk dan anak kalimatnya bersifat subordinatif. Penggunaankata sambung tertentu sebagai subordinator dalam perluasan kalimat tunggal menentukan hubungan induk kalimat dengan anak kalimatnya
Contoh :


Ia datang di rumah kemarin        ia datang di rumah ketika kami sedang merayakan hari ulang tahun
S        P                    K                  K(waktu)    adikku.(Kemarin mengalami perluasan pergantian)

    Perluasan kalimat melalui hubungan waktu dengan menggunakan kata sambung ketika, setelah, sewaktu, selama, sementara.
Contoh:  ia berhasil mengembangkan pabriknya setelah memperoleh pinjaman modaldari bank.
    Perluasan kalimat melalui hubungan syarat dengan menggunakan kata sambung jika, kalau, jikalau, asal (kan), bila, manakala.
Contoh : Saya akan bekerja dengan tekun bila berhasil diterima sebagai pegawai dikantor itu.
Saya akan bekerja dengan
  tekun………………….. bila            = induk kalimat
  berhasil diterima sebagaipegawai di       
              kantor itu…………..                = anak kalimat(pengganti keterangansyarat)

    Perluasan kalimat melalui hubungan pengandaian dengan menggunakan katasambung seandainya dan sekiranya.
Contoh:
 Seandainya usul-usul yang diajukannya itu diterima oleh pengurus, tentuprogram kerja organisasi bisa terlaksana dengan baik.
   Seandainya usul-usul yang        = anak kalimat (pengganti keteranganpengandaian)
   diajukannya itu diterima oleh
  pengurus………….
    Perluasan kalimat melalui tujuan dengan menggunakan kata sambung agar dan supaya.
Contoh :
Engkau harus belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat mencapai indeksprestasi yang tinggi.
Engkau harus belajar dengan
sungguh-sungguh……………        = induk kalimat
  agar dapat mencapai indeks
  prestasi yang tinggi…………         = anak kalimat(pengganti keterangantujuan)
    Perluasan kalimat melalui hubungan perlawanan (konsesif) dengan menggunakan kata sambung meskipun, walaupun, sungguhpun, dan biarpun.
Contoh: Meskipun hari hujan, anak itu pergi juga ke sekolah
Meskipun hari
hujan…………………….         = anak kalimat(pengganti keteranganberlawanan)
anak itu pergi juga ke
sekolah………..            = induk kalimat
    Perluasan kalimat melalui hubungan kemiripan atau perbandingan dengan menggunakan kata sambung seperti, laksana, dan sebagaimana.
Contoh :Wajah gadis itu cantik dan menawan laksana bulan purnama
Wajah gadis itu cantik dan
menawan……………………        = induk kalimat
laksana bulan purnama……        = anak kalimat (penggantiketeranganperbandingan)
    Perluasan kalimat melalui hubungan sebab dengan menggunakan kata sambung sebab dan karena
Contoh:Pekerja itu tidak dapat merampungkan pekerjaannya sebab seminggu ia sakit.
Pekerjaan itu tidak dapat merampungkan
pekerjaannya………sebab            = induk kalimat   
seminggu ia sakit………..            = anak kalimat(pengganti keterangansebab)

    Perluasan kalimat melalui hubungan akibat dengan menggunakan kata sambung hingga, sehingga, sampai.
Contoh: Ayah bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit
Ayah bekerja terlalu
keras…………….. sehingga            = induk kalimat
jatuhsakit……………             = anak kalimat (penggantiketerangan akibat
    Perluasan kalimat melalui hubungan penjelasan atau penegasan dengan menggunakan kata sambung bahwa.
Contoh: Ia baru sadar bahwa pendidikan itu sangat penting bagi masa depan anak-anakna
Ia baru
sadar……………bahwa             = induk kalimat
pendidikan itu sangat penting
bagi masa depan anak-
anaknya……..                = anak kalimat (penggantiketerangan penegasan)
    Perluasan kalimat melalui hubungan cara atau alat dengan menggunakan kata sambung dengan.
Contoh:Polisi menyelidiki peristiwa kejahatan tersebut dengan menyamar sebagaiburuh pabrik.
Polisi menyelidiki peristiwa
kejahatan…….……. dengan        = Induk kalimat
     menyamar sebagai buruh
pabrik…………             = anak kalimat (penggantiketerangan cara)













Perjalanan Penuh makna paruh baya

Menerjang teriknya mentari diujung pagi
Membimbing kaki ini melangkahkan nurani
Meskipun telapaknya perih kadang tertusuk duri
Namun Nurani tak akan pernah mati

Melayang selendang pencari rizki
Tangannya gemulai mengayun jemari
Diiringi gamelan tua ajak tuk menari
Dengan wanita tua yang setia bernyanyi

Dari jauh..... Berjalan payah paruh baya
Dengan Pakaian coklat lusuh penuh noda
Dengan pasrah sandarkan diri diujung senja
Lalu Beranjak Pelan menuju do’a

Dia lepaskan pakaian lusuhnya dan segera berganti
Dengan Pakaian putih bersih nan suci
Walaupun bukan nampak oleh mata
Namun selalu nampak suci dalam jiwa

Dengan senang gembira dia menuju surau
Wajahnya tenang laksana tanpa beban
Dengan senyum sumringah haturkan salam
Seorang paruh baya hamba Tuhan

Menatap diri disenja hari

Lembayung yang menebar diufuk Barat sana
pertanda sebentar lagi sang surya pamit diri
lukisan indah kau sisakan
pamit dalam keikhlasan

Kupejamkan mata sesaat
serasa layar lebar terbentang
adegan bak sebuah film terlihat
episode tayangan ulang

Pemeran muda dan gagah pada usianya
bawaan penuh angkara murka
suara lantang siap menantang
mendaulat diri sebagai pemenang

Banting bangku gebrak meja
bawaan perilaku seorang jawara
siapa kawan dan siapa lawan
kusumat mengaburkan pandangan

Cepat mata kubuka
tak kuat menonton lama lama
karena sang pemeran itu
diriku berwindu lalu

Kini raga reot kulit layu
menopang langkahpun tak kuat lagi
yang tertinggal hanya sesal dan malu
dalam rongsokan ini
apa yang dapat dibanggakan lagi?

Mentari yang mau terbenam
bawalah aku ikut serta
arungi malam kelam
berikut segala aib dosa
............
seandainya
aku bisa
kembali muda
tak kan kusentuh
segala
aib dan dosa itu..................

UNTUKMU YANG TAK BERKABAR

Uuntukmu yang tak berkabar...

sedasyat apa luka
hingga kau menyendiri begitu lama
sedamai apa sepi
hingga kesendirian begitu kau nikmati

tanyaku membentur dinding angin..
menghujan berpetir harap
kau dengar dan baca tulusku

..kapan kau kembali
lupakan yang terampas ampuni nyeri hati
melupa kecewa membantai habis dendam

..kapan kau kembali
menguntai kata teriakkan pada dunia
bayangan nyata yang mempuisi di jiwa
tentang cerita juga impian kita

ya, kutulis ini
untukmu yang tak jua berkabar…


Dak, 03.13

Jumat, 11 Januari 2013

Hampiri Dia dengan Sepenuh Cinta

Sahabat, suatu ketika engkau dapati dirimu sedang kehausan, kerongkongan yang kering amat sangat menyiksa diri seolah berada di lautan padang pasir yang tandus. Hampir saja tubuhmu ambruk tak kuasa menahannya. Tanpa disadari, engkau bangkit dan berlari untuk mencari minum ketika air itu menyentuh kerongkongan, apa yang dirasakan ? Nikmat, bukan ? kenapa ? Karena engkau sangat membutuhkan air sebagai pelepas dahaga.

Demikian pula dalam beribadah kepada Allah. Kita akan merasakan nikmat manakala kita membutuhkan Allah. Perasaan membutuhkan inilah yang melahirkan rasa cinta. Cinta terasa nikmat manakala kesetiaannya teruji. Itulah rahasia dibalik ujian yang diberikan_nya. Agar kita berlari mendekat-Nya... Lebih dekat.... dan semakin dekat.... sehingga kita dan Dia tak berjarak.

Untuk mencapai derajat kedekatan hamba pada Tuhannya diperlukan proses. Ibarat mendaki gunung yang terjal , jurang yang cura ataupun tangga yang tinggi di mana puncaknya dalah tjuan untuk naik dari satu tangga ke anak tangga berikutnya, memerlukan energi yang luar biasa. Menuntut seluruh pikiran, segenap jiwa dan ketulusan hati. Itulah keikhlasan, sifat tertinggi seorang hamba untuk memperoleh derajat tertinggi yang bernama takwa.

“ Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu “. (Q.S. Al-Hujurat [49]:13)

Apa sebenarnya pengertian Takwa itu ?

Dalam bahasa yang sederhana, K.H. Toto Tasmara mendeskripsikan takwa sebagai menjalankan amanah (kehidupan) yang dipercayakan Allah dengan rasa cinta sehingga melahirkan rasa tanggung jawab (Responsibility) untuk tidak menodai kesucian cinta-Nya. Oleh karena itu, terwujudlah rasa ihsan dan islah.
Seorang yang bertakwa pada Allah tidak akan merasa berat dan terbebani ketika disuruh memikul tanggung jawab atau dihadapkan pada suatu ujian. Semua itu diterimanya dengan rasa cinta dan keikhlasan hati. Perputaran roda waktu yang dilakukannya hanyalah mengelilingi kerinduan Allah, senantiasa senang jika tiba-tiba dipanggil pulang. Ia selalu mengoreksi dirinya untuk memperbaiki segala sesuatu yang tidak disukai Rabb-Nya.

Sahabatku, sesungguhnya kecintaan seorang mukmin pada Tuhannya tergambar jelas manakala ia menghadapi ujian Allah. Sesorang yang mencintai Allah akan seantiasa percaya bahwa di balik cobaan itu ada rahasia hikmah yang hendak diberikan-Nya. Itulah keindahan seorang mukmin sejati yang hanya bisa diberikan pada seorang mukmin yang mempunyai cinta sejati.

Allah SWT>, berfirman, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. Yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Q.S. Al-Baqarah[2] :45-46)
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar, maka bersabarlah dengan kesabaran yang baik. Bagaimana sabar yang baik itu, dan apa makna sabar sesungguhnya ?

Sabar adalah sikap tenang seseorang dalam menghadapi permasalahan, dan ia dapat menahan dirinya, tabah menghadapinya, tetap istiqamah dalam beribadah kepada Rabb-Nya, mengoreksi dengan teliti apa yang menjadi penyebab terjadinya masalah untuk bisa menanggulanginya dengan usaha semaksimal mungkin. Kemudian, hasil segala upaya dan ikhtiarnya itu diserahkan kepada Allah.

Tenang. Seorang mukmin sejati tenang menghadapi suatu permasalahan. Ia menyadari bahwa dirinya dan apa yang dimilikinya hakikatnya adalah kepunyaan Allah, dan akan dikembalikan lagi kepada Allah. Ingat ! ketenangan dan ketentraman yang diperoleh mukmin sejati adalah buah dari shalat yang dilakukannya. Ia selalu ingat pada Rasulullah SAW., sang panutan teladan, beliau selalu shalat ketika menghadapi persoalan yang rumit.

Menahan diri. Seorang mukmin sejati mampu menguasai dirinya dari melakukan perbuatan yang cenderung merusak diri sendiri maupun merugikan orang lain. Hal ini disebabkan ia tidak pernah lupa pada Allah yang senantiasa menjaga dan mengawasinya. Seorang mukmin sejati akan merasakan keberadaan Allah senantiasa bersamanya. “Huwal ma’akum ainama kuntum.” “Dia beserta kamu dimana saja kamu berada.” (Q.S. Al-Hadid [57]:4)

Tabah Menghadapinya. Seorang mukmin sejati senantiasa tabah menghadapi musibah yang menimpanya, karena ia meyakini bahwa semua yang terjadi atas kehendak Allah.

Tetap Tekun Beribadah. Seorang mukmin sejati yang mencintai Allah, bukan menjadikan ujian sebagai jembatan (pembatas) antara dirinya dan Tuhannya, malahan dia bertambah dekat, dimana dia lebih akrab untuk mengadakan segala permasalahan dan bebannya kepada Allah. Sesungguhnya kesedihan menjadikan ia lebih khusyuk dan doanya lebih didengar. “Wadzkuris marabbika watabattal ilaihi tabtila.” “sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (Q.S. Al-Muzzammil [73]:8)

Mengintrospeksi diri. Tidak ada sesuatu tanpa ada sebab, biasanya musibah terjadi karena kekhilafan kita sendiri, baik disengaja maupun tidak, ia telah menodai kesetiaan kita pada-Nya. Oleh karena itulah ujian ini diberikan Allah untuk menyadarkan kita akan kesalahan yang dilakukan dan untuk mencuci dosa kita. Agar kita kembali bersih seperti edia kala. “wama asha baka min sayyiatin famin nafsih.” “ Dan apa saja bencana yang menimpamu, itu dari kesalahan dirimu sendiri.” (Q.S. An-Nisa [4]:79)

Namun sekali lagi, sesungguhnya Allah maha pengampun akan dosa kita. Mohonlah ampun pada-Nya dengan tobatan nasuha. Berikut doa indah yang diajarkan Rasulullah saw., kepada ‘Aisyah, istrinya. “Ya Allah... sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, suka memberi ampunan, ampunilah segala dosa-dosaku.”


Menyelesaikan masalahnya. Oleh karena menyadari kesalahannya, seorang mukmin sejati berusahaa mendapatkan kecintaan Allah kembali padanya. Bagaimana caranya ? tentu saja dengan memperbaiki diri dan berusaha sedapat mungkin mengatasi dengan baik permasalahan tersebut.

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S. Ae-Rad [13] :11)
Tawakkal. Yaitu menerahkan kepada Allah setelah berusaha dengan sedaya upaya dan berikhtiar sebanyak mungkin.

”barngsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala dari sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati”. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 112)

“sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”(Q.S. Al-Insyirah [94]:6)
Sahabat, mari bersabar dalam menggapai takwa. Sungguh, Dia amat sayang kepada kita. Hampiri Dia, dengan sepenuh cinta.