monday, july 2, 2012
maaf..
tatkala resah ini kian mendesah, dan kegalauan ini kian menerpa, aku terpuruk hingga tak mampu menunjukkannya padamu.. Bahkan, untuk menyentuh bayangmu pun , aku tak mampu..
aku terlampau egois hingga ambivalensi perasaanku menimbulkan sikap yang sporadis bagimu.
dan ketika estetik rona pelangi yang terpancar dari matamu, memunculkan momen dan ruang yang tepat bagi keegoanku, aku terhempas dan menyadari, bahwa ini semua salahku..
dan meski ku tahu ini semua salahku, aku tetap tak mampu memohon padamu..
meski angin membisikkan pintaku, dan awanpun menyibakkan kesungguhanku, aku tetap tak mampu..
mungkin..
hingga mentari menampakkan sisi gelapnya, ataukah embun yang jatuh, menggantikan hujan dan membasahi diriku hingga menembus pelupuk jiwa yang gersang ini..demi menggapai maknaku padamu..dan ku berdoa..bila asa dan pinta.q telah ku gapai, kan kutitip senandung maaf yang kan berbisik di kalbumu.. tuk semua khilafku, tuk semua dosa, kesalahan, dan kelalaianku, serta..
untuk sebuah cinta, pengorbanan, dan pengabdian darimu..yang bahkan tak mampu kulukiskan meski dengan tinta emasku..
dan ku pun akhirnya tersentak, ironi yang menghanyutkan ini, memaksaku tuk menuturkannya...
meskipun...
ku tahu bahwa malam tak kan selalu buta karena terangnya bulan, siangpun tak akan selalu terang karena awan yang mendungkan langit, dan langit takkan biru karena awan putih yang kelabu..
walaupun..
tawamu bukan untuk kebahagiaan namun tuk menutupi lukamu, rupamu bukan apa yang terpajang di wajahmu, namun yang terpaku di hatimu,.. dan pesonamu bukan apa yang secara materil di dirimu, tapi dirimu sendirilah yang memberi materil bagi pesonamu.
aku bukanlah seorang yang pantas bagi ruang maafmu, ataupun bagi ruang hatimu., karena kotornya diri ini akan rasa bersalah, yang mesku untuk diungkapkan pun, aku tak mampu..
jadi.. adakah kesempatan bagi musafir ini untuk meneguk oases maaf dari-Mu ?
that's all.. thank u for seeing..
