Powered By Blogger

Senin, 06 Mei 2013

Tugas Materi Pengantar Bisnis II : Menilai Kondisi Ekonomi

MENILAI KONDISI EKONOMI

I.    Dampak Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kinerja Bisnis

Pertumbuhan ekonomi mencerminkan perubahan dalam tingkat efektivitas secara umum. Kadangkala pertumbuhan ekonomi kuat, pada saat yang lain pertumbuhan ekonomi lemah.

Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat
Ketika pertumbuhan ekonomi AS lebih kuat dari yang biasanya, maka total tingkat pendapatan dari para pekerja AS relatif tinggi. Sehingga terdapat volume pengeluaran yang tinggi untuk barang dan jasa. Karena permintaan untuk barang dan jasa tinggi, maka perusahaan yag menjual barang dan jasa akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

Bagaimana Dampak ekonomi yang kuat menyebar antar perusahaan.
Dampak dari perekonomian yang lebih kuat dapat menyebar dengan cepat antar bisnis. Ketika pelanggan mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan mengalami permintaan yang lebih tinggi akan produk-produknya dan bahkan mulai mempekerjakan lebih banyak karyawan guna mengakomodasi peningkatan permintaan. Perusahaan juga mungkin perlu memperluas operasinya yang mengakibatkan peningkatan permintaan untuk perlengkapan, jasa konstruksi dan bahan baku.

Pertumbuhan Ekonomi yang Lemah
Sementara pertumbuhan ekonomi yang kuat meningkatkan pendapatan perusahaan, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan rendahnya permintaan akan barang dan jasa, sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan. Bahkan, perusahaan yang memproduksi barang atau jasa kebutuhan pokok dipengaruhi secara negatifoleh perekonomian yang lemah karena pelanggan cenderung mengurangi permintaan mereka.

Ketika pertumbuhan ekonomi adalah negatif untuk dua kartal berturut-turut , maka periode tersebut di sebut sebagai resesi. Karena resesi menimbulkan penurunan dalam penghasilan dan permintaan, maka resesi memiliki dampak negatif yang cukup signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Bagaimana dampak dari ekonomi yang lemah menyebar antar perusahaan. Dampak dari perekonomian yang lemah dapat menyebar dengan cepat ke seluruh bisnis. Ketika kondisi lemah, beberapa bisnis lebih terpengaruh dibanding dengan bisnis lainnya. Meskipun demikian, kebanyakan bisnis dipengaruhi secara negatif oleh kondisi ekonomi karena permintaan akan produk di hampir semua industri menurun.

Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Dua ukuran utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi total dari barang dan jasa dalam perekonomian serta jumlah total pengeluaran (pengeluaran agregat). Tingkat produksi total dan total pengeluaran agregat di Amerika Serikat sangat berkaitan erat , karena tingkat pengeluaran konsumen yang tinggi mencerminkan permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa. Tingkat produksi total bergantung pada total permintaan akan barang dan jasa.
Indikator alternatif dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Bisnis dapat mengindikasikan apakah kondisi ekonomi membaik. Empat jenis pengangguran adalah sebagai berikut :

-    Pengangguran Friksional. Disebut juga dengan tingkat pengangguran alamiah. Mencerminkan orang-orang yang sedang berganti pekerjaan. Yaitu, orang-orang yang status penganggurannya bersifat temporer, karena kemungkinan besar mereka dalam waktu singkat akan memperoleh pekerjaan.

-    Pengangguran musiman. Mencerminkan orang-orang yang tidak dibutuhkan selama musim tertentu.

-    Pengangguran siklus. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena kondisi perekonomian yang buruk. Ketika tingkat aktivitas ekonomi menurun, sehingga menurunkan kebutuhan akan pekerja.

-    Pengangguran struktral. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena mereka tidak memiliki keahlian yang memadai.

Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklus mungkin merupakan indikator terbaik dari kondisi perekonomian. Ketika pertumbuhan ekonomi membaik, bisnis merekrut lebih banyak orang dan tingkat pengangguran menurun. Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi, seperti indeks prodksi industrial, proyek perumahan baru, dan tingkat penghasilan pribadi, dikumpulkan oleh divisi pemerintah federal dan dilaporkan dalam majalah dan koran bisnis.

Variasi dalam sensitivitas terhadap pertumbuhan ekonomi.
Beberapa perusahaan lebh sensitif dibandingkan dengan perusahaan lainnya terhadap kondisi ekonomi karena permintaan akan produknya lebih sensitif terhadap kondisi semacam itu.

II.    Dampak dari Inflasi

Inflasi, adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam ideks harga konsumen, yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar, layanan kesehatan, dan listrik.
Inflasi dapat meengaruhi beban operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk dengan meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan baku. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan menyebabkan peningkatan yang lebih besar lagi dalam beban operasi suatu perusahaan. Pendapatan suatu perusahaan juga tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi.

Jenis Inflasi

Jenis inflasi dapat diakibatkan oleh kejadila tertnetu yan gmennaikkan biaya produksimisalnya, ketika harga minyak naik, biaya produksi bahan bakar juga naik. Pemasok naahn bakar cenderung untuk menenurkan biaya yang tinggi itu dengan menaikkan hargs bshsn bsksr. Konsekuensinya, konsumen mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk mengantarkan produknya. Jika produsen tidak mencerminkan biaya yang lebih tinggi tersebut, maka produksi akan turun.
Inflasi juga dapat disebabkan oleh permintaan konsumen yang kuat.ketika harga produk barang dan jasa tertarik ke atas karena permintaan konsumen yang kuat, maka terjadilah inflasi yang ditarik oleh permintaan.

III.    Dampak Dari Tingkat Bunga


Tingkat bunga menentukan biaya meminjam uang. Tingkat bunga dapat memengaruhi kinerja perusahaan karena memengaruhi beban atau pendapatan perusahaan.

Dampak Terhadap Beban Perusahaan

Perusahaan memantau ketat tingkat bunga karena tingkat bunga menentukan jumlah jumlah dari beban yang harus dikeluarkan oleh bisnis jika perusahaan meminjam uang. Perubahan dalam tingkat bunga pasar dapat memengaruhi beban bunga perusahaan karena tingkat bunga pinjaman yang dikenakan oleh bank komersial dan kreditor lain atas pinjaman perusahaan didasarkan pada tingkat bunga pasar. Bahkan jika suatu perusahaan memperoleh pinjaman dari bank komersial selama beberapa tahun, maka tingkat bunga pinjaman tersebut bisasanya disesuaikan secara periodik berdasarkan tingkat bunga yang berlaku pada saat itu.

Dampak terhadap Pendapatan Perusahaan

Beberapa produk yang dijual oleh perusahaan pada umumnya dibeli secara kredit.  Ketika pelanggan membeli mobil baru, pelanggan boleh memberi uang muka dengan jumlah yang kecil dan memperoleh pinjaman untuk memperoleh sisa harga pembelian. Jika tingkat bunga meningkat, maka pelanggan yang membeli mobil baru terpaksa mencicil bualanan denga lebih tinggi. Hal ini dapat membuat beberapa pelanggan tidak jadi membeli mobil bar karena mereka tidak mau atau tidak mampu membayar cicilan yang setinggi itu. Dengan demikian, tingkat bunga yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan permintaan akan mobil baru, sehingga mengakibatkan penjualan yang lebih rendah bagi dealer mobil dan produsen mobil.

Variasi dalam sensitivitas terhadap tingkat suku bunga

Beberapa perusahaan lebih sensitif terhadap perubahan dalam tingkat bunga dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Misalnya saja, perusahaan yang memiliki sedikit pinjaman tidak begitu terpengaruh oleh perubahan dalam tingkat bunga karena beban bunganya tidak akan banyak berubah. Selain itu, perusahaan yang menjual produk atau jasa secara tunai tidak akan mengalami pergeseran besar dalam permintaan akan produknya ketika tingkat bunga berubah.

IV.    Bagaimana Harga Pasar ditentukan


Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan dalam harga yang dikenakan oleh perusahaan untuk produk-produknya (yang memengaruhi pendapata perusahaan) dan dalam harga yang dibayarkan perusahaan untuk perlengkapan dan bahan baku (yang memengaruhi beban operasi perusahaan). Harha produk dan perlengkapan dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran.
Skedul permintaan untuk suatu produk
Permintaan akan suatu produk dapat ditunjukkan dengan skedul permintaan, atau skedul yang mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada setiap harga yang mungkin.

Skedul penawaran untuk suatu produk

Penawaran akan suatu produk dapat ditunjukan dengan skedul penawaran , atau skedul yang mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan (diproduksi) oleh perusahaan pada setiap harga yang mungkin.

Hubungan antara Permintaan dan Penawaran

Hubungan antara skedul permintaan dan skedul penawaran menentukan harga. Ketika kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan melmpaui kuantitas yang diminta oleh pelanggan maka akan menimbulkan apa yang disebut surplus. Ketika harga komputer relatif rendah, kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaaan akan lebih sedikit dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh pelanggan, sehingga menimbulkan apa yang disebut dengan Shortage (kelangkaaan). Dan harga dimana kunatitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan sama dengan kuantitas produk yang diminta oleh pelanggan disebut dengan Harga keseimbangan.

Dampak dari Perubahan Skedul Permintaan dan penawaran

Dengan berlalunya waktu, perubahan kondisi dapat menyebabkan skedul permintaan atau skedul penawaran untuk produk tertentu berubah. Konsekuensinya, harga keseimbangan dari produk tersebut juga akan berubah.

Dampak dari permintaan dan penawaran terhadap tingkst harga umum

Tingkat harga umum adalah rata-rata harga dari semua produk dan jasa yang ada. Jika total permintaan (permintaan agregat) oleh pelanggan untuk seluruh atau kebanyakan produk tiba-tiba meningkat, tingkat harga secara umum dapat naik. Tingkat harga umum juga dapat dipegaruhi oleh pergeseran dalam skedul penawaran dari semua barang dan jasa.  Jika skedul penawaran dari semua atau kebanyakan produk tiba-tiba turun , maka tngkat harga umum akan naik.

Faktor-faktor yang memengaruh Harga Pasar

Pergeseran dalam skedul permintaan ataupun penawaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :

-    Penghasilan Pelanggan. Penghasilan pelanggan menentukan jumlah produkdan jasa yang dapat dibeli oleh seorang individu. Tingkat ekonomi yang tinggi memberikan penghasilan yang lebih tinggi bagi pelanggan. Ketika penghasilan pelanggan meningkat, mereka mungkin saja meminta produk dan jasa tertentu dalam jumlah yang lebih besar. Yaitu, skedul permintaan untuk berbagai barang dan jasa dapat bergeser ke luar sebagai respons terhadap penghasilan yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika tingkat penghasilan pelanggan turun, maka permintaan mereka akan produk barang dan jasa tertentu menjadi semakin sedikit.

-    Preferensi Pelanggan
Ketika preferensi atau selera pelanggan untuk produk tertentu berubah, maka kuantitas permintaan akan produk tersebut oleh pelanggan dapat berubah. Ketika suatu produk menjadi tidak begitu diminati , permintaan untk produk tersebut turun. Surplus yang diakibatkan dapat memaksa perusahaan untuk menurunkan harganya guna menjual apa yang diproduksi oleh perusahaan.

-    Beban Produksi
Faktor lain yang dapat memengaruhi harga keseimbangan adalah perubahan dalam beban produksi. Ketika perusahaan mengeluarkan beban yang lebih rendah , maka perusahaan mau memproduksi lebih banyak pada harga berapa pun. Hal ini menyebabkan terjadinya surplus produk , sehingga memaksa perusahaan untuk menurunkan harganya sehingga dapat menjual seluruh produk yang dihasilkan.

V.    Pengaruh Permintaan terhadap Kondisi Ekonomi


Pemerintah federal dapat memenagruhi kinerja bisnis dengan memberlakukan peraturan, seperti peraturan mengenai lingkungan , atau dengan memberlakukan kebijakan yang memengaruhi kondisi ekonomi. Untuk memengaruhi kondisi ekonomi pemerintah federal menerapkan kebijakan moneter dan fiskal.

Kebijakan Moneter

Di Amerika Serikat, istilah penawaran uang umumnya mengacu pada tabungan, uang yang beredar di masyarakat dan traveler’s checks. Ini merupakan definisi sempit karena terdapat ukuran yang lebih luas untuk penawaran uang yang memperhitungkan jenis tabungan lainnya. Tanpa memedulikan definisi yang tepat, ukuran uang apapun encerminkan dana yang dapat dipinjamkan oleh lembaga keuangan kepada para peminjam.
Penawaran uang AS dikendalikan oleh Federal Reserve System yang merupakan bank sentral Amerika Serikat. The Fd menetapkan kebijakan moneter yang mewakili keputusan mengenai tingkat penawaran uang di Amerika Serikat dalam jumlah yang mencapai miliaran Dolar seharinya.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan   fiskal melibatkan keputusan mengena bagaimana pemerintah federal sebaiknya menetapkan tarif pajak dan membelanjakan uang. Keputusan ini relevan bagi bisnis karena keputusan tersebut memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan oleh karena itu dapat memengaruhi permintaan akan produk atau jasa perusahaan.

Revisi tarif Pajak penghasilan orang pribadi

Kebijakan fiskal juga dapat memengaruhi laba setelah pajak bagi perusahaan secara langsung.

Revisi atas pajak khusus

Pajak khusus dikenakan oleh pemerintah federal untuk produk-produk tertentu. Pajak ini menaikkan biaya produksi dari barang-barang tersebut. Konsekuensinya, para produsen cenderung untuk memasukkan pajak ini ke dalam harga yang mereka kenakan untuk produk tersebut. Dengan demikian, pelanggan secara tidak langsung membayar pajak tersebut. Pajak itu juga dapat menurunkan konsumsi dari barang-barang tersebut yang secara tidak langsung memenagruhi harga. Pajak khusus dikenakan pada berbagai produk , termasuk minuman beralkohol dan rokok.

Revisi dalam Defisit Anggaran

Kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah federal menetapkan jumlah pendapatan pajak yang dihasilkan oleh pemrintah federal dan jumlah belanja yang boleh dilakukan oleh pemerintah federal. Jika pemerintah federal membelanjakan lebih dari jumlah pajak yang diterimanya, maka terjadilah apa yang disebut dengan Defisit anggaran Pemerintah Federal.

Ketika pemerintah federal menerima lebih sedikit pendapatan dibandingkan dengan apa yang dibelanjakannya, maka pemerintah federal harus meminjam uang sejumlah selisihnya. Jika pemerintah federal perlu meminjam tambahan dana, maka pemerintah federal tersebut menciptakan permintaan yang tinggi akan dana pinjaman, sehingga mengakibatkan naiknya tingkat bunga .

Pemerintah federal menghadapi dilema ketika mencoba untuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jika pemerintah federal mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, maka pemerintah federal dapat mencegah tekanan inflasi yang diakibatkan oleh permintaan yang berlebihan akan produk . kebijakan moneter dan fiskal yang bersifat restriktif dapat digunakan untuk tujuan ini. Kebijakan ekonomi yang restriktif mengarah pada pertumbuhan yang rendah dari penawaran uang sejalan dengan waktu, sehingga cenderung menenkan tingkat bunga ke atas. Hal ini menghambat permintaan akan pinjaman dan oleh karena itu menurunkan total pengeluaran dalam perekonomian. 

Meskpun kebijakan moneter dan fiskal yang restrktif dapat mempertahankan inflasi tetap rendah, ada kerugian penting yang terlibat. Tingkat pengangguran mungkin saja lebih tinggi ketika perekonomian stagnan. Pemerintah federal dapat menggunakan kebijakan yang lebih stimuatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Menskipun kebijakan-kebijakan ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kebijakan-kebijakan tersebut juga dapat menimbulkan inflasi yang lebih tinggi.

Jarang sekali tercapai knsensus mengenai apakah pemerintah sebaiknya menggunakan kebijakakan yang stimulatif atau restriktif pada saat tertentu. Selama akhir 1990-an, pemerintah menggunakan kebijakan moneter yang stimulatif karena inflasi sangat rendah dan tidak diperkirakan akan menjadi masalah yang sangat serius. Kebijakan moneter ini membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi selama periode tersebut. Ketika perekonomian melemah, pada awal tahun 2000-1n, kebijakan ekonomi yang stimulatif digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Manajer perusahaan pada umumnya mencoba untuk meramalkan bagaimana kebijakan fiskal dan moneter masa depan akan memengaruhi kondisi perekonomian. Kemudian, mereka menggunakan informasi ini untuk meramalkan permintaan akan produk perusahaan , biaya tenaga kerja dan bahan baku, seta beban bunga perusahaan. Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa produsen mobil meramalkan bahwa tingkat bunga tahun depan untuk pinjaman konsumen akan turun sebesar 2 persen. Ramalan tingkat bunga ini akan digunakan untuk meramalkan permintaan mobil yang yang diproduksi oleh perusahaan. Tingkat bunga yang lebih rendah kemungkinan besar akan mengarak ke arah permintaan ayng lebih tingi , karena lebih banyak pelanggan bersedia mendalanai pembelian mobil baru. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut yakin bahwa untuk setiap penurunan sebesar 1 persen dalam tingkat bunga , permintaan akan mobil yang dihaslkan perusahaan akan meningkat sebesar 3 persen. Dengan demikian, perusahaan tersebut mengantisipasi kenaikan sebesar 6 persen dalam volume penjualan dalam satu tahun.


Tugas Materi Pengantar Bisnis I : Organisasi Bisnis

Organisasi Bisnis

Pengertian organisasi bisnis yang terdapat dalam www.en.wikipedia.org yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit).  Organisasi bisnis adalah kelompok atau satuan orang yang bekerja bersama-sama dengan tujuan memaksimisasikan  keuntungan. Namun, keuntungan bukanlah merupakan  satu-satunya tujuan dari organisasi bisnis ini, tetapi  juga bertujuan untuk  memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia melalui produksi  barang dan jasa. Contoh organisasi bisnis adalah stasiun TV, disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah menghasilkan keuntungan melalui kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada masyarakat.

I.    Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis merupakan langkah penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana , tanpa memandang ukuran bisnis. Tolok ukur dari rencana yang akan dijalankan adalah adanya perancanaan bisnis yang tepat dalam membangun sebuah usaha.
Perencanaan Bisnis merupakan instrumen penting yang digunakan untuk memulai sebuah kegiatan wirausaha. Perencanaan ini  merupakan  kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual suatu barang atau jasa  dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor, untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut. Berbagai kaidah dalam penyusunan perencanaan bisnis penting untuk diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan meminimalisasi kemungkinan kegagalan dan untuk menekan resiko. Karena salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan dan menyebabkan kegagalan wirausaha adalah perencanaan. Kaidah Perencanaan bisnis memuat berbagai syarat yang harus dimiliki oleh perencana bisnis dalam menjamin keberhasilan wirausaha. Sebuah perencanaan bisnis yang baik memenuhi syarat;

• Sebagai fungsi alat pemasaran ide dan perencanaan, secara fundamental sebuah perencanaan bisnis merupakan uraian yang bermuara pada harapan adanya dukungan dan sokongan dari investor dan partner potensial, yang juga menjadi sarana perencanaan kegiatan yang baik. Fungsi ini juga menuntut sebuah perencanaan, untuk menunjukkan bahwa kegiatan wirausaha menuntut dedikasi dan cita-cita yang tidak terbatas.

 • Sebagai satu paket kesatuan, yang memuat narasi mengenai latarbelakang, tujuan wirausaha, berbagai pernyataan finansial yang dijelaskan secara terinci, presentasi mengenai mekanisme kerja wirausaha, berbagai material pendukung yangmemungkinkan wirausaha dapat berjalan dengan baik serta berbagai jawaban penting mengantisipasi pertanyaan pertanyaan potensial tentang kegiatan.

 • Sebagai sebuah media penjelasan bagi audiens, rencana bisnis adalah sebuah pernyataan yang ditujukan bagi penyandang dana dan para eksekutif. Memuat apa yang penting bagi audiens, apa yang mungkin menarik mereka untuk terlibat dan menyokong ide wirausaha serta apa porsi dari rencana yang dipersiapkan untuk audiens

 • Sebagai sebuah pernyataan tujuan, rencana bisnis harus menyajikan secara jelas penjelasan apa yang akan diperoleh dengan melakukan wirausaha, tahapan apa saja yang harus dilampaui untuk mencapai tujuan dan apa yang diperlukan untuk setiap fase,

 • Fleksibel, yang dinyatakan dengan penyesuaian setiap aspek rencana berdasarkan kegunaannya, sederhana sehingga membuat setiap pernyataan menjadi penting.

 • Kemampuan menginformasikan, dengan menjelaskan semua detail penting, menyusun struktur yang baik dari perencanaan, menggunakan alat analisa yang baku, menggunakan ilustrasi yang baik dan menunjukkan tekad serta keyakinan atas pencapaian tujuan wirausaha.

Perancanaan Bisnis – adalah langkah perencanaan formal dalam memulai sebuah kegiatan usaha baru yang dipusatkan pada keseluruhan usaha dan menjelaskan semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan. Perencanaan bisnis juga harus mengarah pada strategi pemasaran dan arah pengembangan masa depan. sebuah perencanaan bisnis harus disampaikan secara detail dan komprehensif / menyeluruh dan mampu Menjelaskan mengapa usaha ini akan dapat menghasilkan keuntungan.

    For investor, perencanaan ini ditujukan pada incvestor dan pemodal sebagai kebutuhan utama memulai usaha.

    Merket idea, perencanaan merupakan bentuk lain dari memasarkan ide yang diharapkan akan dapat memberikan keuntungan

    Management skills, resources, and strategies, perencanaan bisnisn yang baik memuat dengan baik keterampilan, sumberdaya yang dimiliki dan strategi yang disiapkan dalam mengantisipasi setiap kemungkinan kesalahan / kegagalan dan meningkatkan peluang sukses usaha.

II.     Bentuk Kepemilikan Bisnis

Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik / pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis. Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai dengan misi yang dibawa oleh masing-masing bisnis tersebut.
Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan :

- Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb)
- Ruang lingkup usaha
- Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
- Besarnya resiko pemilikan
- Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan
- Besarnya investasi yang ditanamkan
- Cara pembagian keuntungan
- Jangka waktu berdirinya perusahaan
- Peraturan-peraturan pemerintahan

Beberapa bentuk kepemilikan bisnis :

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.

    Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.

    Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.

    Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba

    Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.

    Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.

  •     Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  •     Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  •     Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  •     Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Ada beberapa bentuk kepemilikan suatu bisnis di dunia, termasuk di Indonesia, yakni :

1.    Solo Proprietorship atau kepemilikan tunggal. Bentuk bisnis ini biasa ditemukan di mana-mana. Dengan adanya kepemilikan tunggal, sang pemilik bisa dengan leluasa mengatur roda bisnisnya tanpa diganggu oleh para pemegang saham atau siapa pun yang mempunyai hak ke top manajemen. Bentuk kepemilikan bisnis yang dikelola perorangan itu adalah sejenis badan usaha yang didirikan oleh seseorang warga Negara Indonesia, sebagai wadah kegiatan bisnis untuk mata pencaharian sehari-hari guna menghidupi diri, anak dan keluarganya

2.    Partnership atau kemitraan. Tidak semua orang mampu bergerak sendiri. Kadang ada yang mempunyai kemampuan bisnis hebat, tetapi tidak mempunyai modal. Atau mempunyai modal, tetapi masih membutuhkan orang lain dalam membangun bisnis dari awal. Dengan adanya kemitraan ini, maka keuntungan pun tidak bisa dinikmati sendirian. Begitupun dengan arah bisnis dan ekspansi yang akan dilakukan. Ada aturan main yang harus diikuti sesuai dengan kesepakatan awal. Misalnya, Persekutuan Firma. Persekutuan Firma (Fa) adalah bentuk kepemilikan bisnis yang didasarkan pada KUHD. Persekutuan Firma adalah salah satu bentuk kepemilikan bisnis yang didirikan berdasarkan perjanjian antara dua orang atau lebih (sekutu) melalui akta notaries. Mereka yang bersekutu dan setuju memilih bentuk Firma ini saling mengikat diri untuk memisahkan sebagian kekayaan masing-masing dan memasukkannya kedalam Firma yang didirikan sebagai modal usaha.

3.    Corporation atau perusahaan yang dimiliki oleh orang banyak, asalkan mempunyai saham di perusahaan tersebut. Korporasi ini dapat berganti pemilik dan tentunya arah bisnisnya pun dapat berubah sesuai kebijakan pemilik baru. Para pemegang saham akan mendapatkan deviden yang akan dibagikan setahun sekali dengan jumlah yang mungkin berbeda setiap tahunnya sesuai dengan keuntungan yang bisa dibukukan oleh pihak perusahaan.

4.    Join Ventures and syndicates atau kerjasama dan sindikasi. Maksudnya adalah suatu kerjasama, dua atau lebih  perusahaan yang memproduksi satu barang yang sama. Setiap pihak mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam memajukan bisnis bersama ini. Nama perusahaan pun biasanya akan digabung, seperti ; modem SmartFren.



III.    Etika Bisnis dan Pertanggungjawaban Social Organisasi Bisnis

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Von Der Embse dan R.A Wagley dalam artikelnya di Advance Management Journal (1988) memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu ;

1.    Utilitian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak, seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya yang serendah-rendahnya.

2.    Individual Right Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan atau perilaku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menjadi sebab terjadinya benturan dengan hak orang lain.

3.    Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perorangan maupun secara kelompok. 

Perusahaan sebagai pelaku bisnis dalam perkembangannya telah menjadi sumber kekuasaan yang semakin besar pengaruhnya. Perusahaan tidak saja telah menjadi institusi ekonomi yang kian penting dan strategis, tetapi juga merupakan suatu kekuatan besar untuk perubahan sosial. Dia telah menjadi alat yang dominan untuk mentransformasikan iptek menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang berguna secara ekonomis. Hal itu dalam perjalanan selanjutnya telah banyak menunjang terjadinya perubahan sosial.

Sementara itu harapan masyarakat terhadap perusahaan kian meluas yang oleh Fremon E. Kast digambarkan sebagai tiga lingkaran konsentrik tanggung jawab, yakni ;


(1)    lingkaran dalam yang meliputi tanggung jawab dasar, yakni fungsi ekonomi berbasis efisiensi;

(2)    lingkaran tengah yang   mencakup tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi ekonomi dengan kesadaran yang lebih dalam terhadap nilai-nilai dan prioritas sosial yang dinamis, seperti upaya pelestarian lingkungan, memanusiakan tempat kerja, memperlakukan pelanggan sebaik mungkin;

(3)    lingkaran luar yang menggambarkan tanggung jawab baru, yakni kepedulian yang lebih dalam terhadap peningkatan kualitas lingkungan sosial, seperti peduli terhadap pengangguran, kemiskinan, dan penderitaan anggota masyarakat.

Inilah yang sering disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan  (Corporate Social Responsibility = CSR), suatu paham yang menyatakan bahwa perusahaan mempunyai kewajiban terhadap kelompok–kelompok pemilih dalam masyarakat  selain dari para pemilik perusahaan dan di luar yang ditentukan oleh undang-undang. Walaupun bisnis tidak dapat diharapkan 100 persen mengambil seluruh tanggung jawab untuk masalah sosial yang notabene begitu luas, mereka tidak dapat menutup mata terhadap perlunya perubahan sosial. Kerja sama yang aktif dengan intitusi pemerintah dalam berbagai level serta dukungan dan partisipasi anggota masyarakat lewat LSM dan yang lainnya dalam mengatasi isu-isu dan realita problem sosial merupakan resultante harapan umum dan bagian dari tanggung jawab bisnis masa kini dan yang akan datang.